News  

Tersangkut Kasus Penipuan, Tujuh Rumah Ibadah Komunitas Gereja Kerajaan Tuhan Disita

Jaksa Angola memutuskan untuk menyita beberapa gereja milik salah satu komunitas kristen terbesar asal Brasil atas tuduhan penipuan dan aktivitas kriminal di negara Afrika barat daya itu.

Gereja Evangelist Kerajaan Tuhan (UCKG) yang memiliki 8 juta pengikut di Brasil telah hadir di lebih dari 100 negara dan memiliki setidaknya puluhan gereja di benua Afrika.

Tahun lalu, sekitar 300 uskup UCKG Angola memisahkan diri dari keuskupan Brasil. Mereka mengecam praktik yang bertentangan dengan “realitas Afrika dan Angola” serta menuduh gereja melakukan penggelapan fiskal.

Klaim mereka mendorong Kantor Kejaksaan Agung Angola untuk membuka proses pidana terhadap UCKG pada Desember tahun lalu.

Pada Jumat (14/8/2020), Jaksa Penuntut Umum Alvaro Da Silva Joao mengumumkan penyitaan tujuh rumah peribadatan UCKG di Angola.

“Kekhawatiran ini muncul dari fakta bahwa cukup banyak catatan yang mengindikasikan pada praktik kejahatan kriminal terencana, penggelapan pajak, ekspor modal ilegal, penyalahgunaan kepercayaan, dan tindakan ilegal serupa lainnya,” kata Joao dikutip dari AFP, Sabtu (15/8/2020).

Petinggi Gereja Kerajaan Tuhan tidak bersedia untuk mengomentari pengambilalihan properti mereka oleh kejaksaan Angola.

Sebelumnya, mereka sempat menyanggah tuduhan para uskup Angola dengan menyebut pernyataan itu sebagai fitnah.

Ketegangan sempat meningkat pada Juni lalu, saat sekolompok mantan pengikut UCKG mengambil alih lebih dari 80 gereja di ibu kota Luanda dan provinsi sekitarnya.

Didirakan oleh uskup evangelis Brasil, Edir Macedo, pada tahun 1977, UCKG telah menimbulkan kontroversi karena diduga terlibat dalam kegiatan kriminal di seluruh dunia, termasuk jaringan adopsi ilegal di Portugal dan negara-negara Iusphone lainnya.

Macedo yang diketahui mengumpulkan kekayaan melalui organisasi gereja bentukannya itu ditangkap pada 1992 atas tuduhan penipuan dan penggelapan yang kemudian dibatalkan oleh pengadilan. {inews}