News  

Pertamina Rugi Rp.11 Triliun, Komisi VII DPR Segera Panggil Ahok Cs Minggu Depan

Komisi VII DPR menyoroti kerugian yang dialami PT Pertamina sebesar US$767,91 atau setara dengan Rp11,13 triliun sepanjang Semester I tahun 2020.

Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno mengatakan, seluruh pemegang jabatan di Pertamina turut bertanggung jawab atas kerugian ini, termasuk Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Eddy mengatakan, posisi Ahok yang merupakan Komisaris Utama Pertamina, memiliki fungsi pengawasan, sama seperti DPR yang juga memiliki fungsi serupa.

Pengawasan yang dilakukan bisa dalam berbagai hal. Seperti, pengawasan tentang investasi, pengawasan terhadap kinerja secara keseluruhan dan pengawasan terhadap tata kelola organisasi.

“Secara umum begitu ya, jadi memang dalam hal ini semua pihak yang duduk sebagai pengurus Pertamina, baik itu komisaris dan direksi punya andil ya terkait kinerja Pertamina di kuartal pertama ini,” kata Eddy, Rabu, 26 Agustus 2020.

Menurut dia, para pemegang jabatan di Pertamina mestinya duduk bersama dan mencari solusi untuk menghindari kerugian di semester kedua nanti. Pada semester kedua nanti, masyarakat mulai masuk fase new normal dan diharapkan jadi kesempatan Pertamina lebih baik lagi.

“Kami berharap Direksi Pertamina bersama komisaris bisa cepat mengambil langkah-langkah terkait hal ini, termasuk juga yang paling penting agar bagaimana kinerja Pertamina di hulu itu bisa meningkat secara signifikan.”

“Kalau untuk kinerja secara umum, saya kira juga normalisasi kehidupan masyarakat ini secara otomatis dia kan ini akan rebound,” jelasnya.

DPR, kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu, akan meminta keterangan dari Pertamina pada RDP yang akan digelar pekan depan.

DPR akan meminta penjelasan bagaimana langkah yang dilakukan Pertamina hingga mengalami kerugian yang cukup besar tersebut. Pihak yang dipanggil baik di jajaran direksi maupun komisaris.

“RDP (rapat dengar pendapat) minggu depan dengan Pertamina. Kami minta prognosis Pertamina untuk sisa beberapa bulan ke depan, sampai akhir tahun ini. Bagaimana mereka mengantisipasi kinerjanya, termasuk apa saja yang menjadi daya dukung dan daya dorong agar itu tercapai,” ujarnya. {viva}