News  

Anies: Tingkat Kematian di DKI Jakarta Melonjak Signifikan Pada September

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan, tingkat kematian di Jakarta melonjak cukup signifikan pada September. Padahal, bulan-bulan sebelumnya, tingkat kematian di Jakarta tergolong masih sangat rendah.

“Ketika bulan Juni, Juli, Agustus itu paling tinggi 20an. Sekarang ini sampai 60a-n,” ujar Anies saat berbincang dalam program terbaru iNews, ‘Ngobrol Bareng Gus Miftah’, Selasa (22/9/2020).

Anies sempat menyambangi Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, pada Sabtu, 19 September 2020, malam. Anies sempat berdiskusi dengan para penggali kuburan yang bertugas di TPU Pondok Ranggon khusus untuk jenazah Covid-19.

Anies mengaku mendapat laporan dari para penggali kuburan bahwa mereka sudah menggali 45 liang lahat dalam satu hari itu. Hal itu menunjukkan tingkat kematian akibat Covid-19 di Jakarta masih sangat tinggi.

“Bahkan di Pondok Ranggon malam itu, mereka baru saja memakamkan yang ke 45 dalam satu hari. Jadi, angkanya tinggi. Ini yang sering saya katakan, hati-hati dengan angka kematian yang tinggi, karena ini kan suami, istri, saudara kita,” ujarnya.

Anies mengaku telah mengoptimalkan berbagai cara untuk menekan angka penyebaran kasus positif corona di Jakarta. Salah satu caranya yakni, dengan menambah jumlah pengujian (testing) ada tidaknya Covid-19 terhadap warga Ibu Kota.

“Jadi kita gini kira-kira, ini yang kita lakukan, testing dikerjakan, setelah testing, dan testing di Jakarta ini 5 kali lipat standar WHO, supaya kita bisa mendeteksi orang lebih awal. Dengan deteksi lebih awal, bila dia punya komorbid, dia bisa dilakukan perawatan lebih awal,” ucapnya. {okezone}