News  

Mengacu Utsmaniyah, Erdogan: Yerusalem Kota Milik Kami

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Kamis menyiratkan bahwa Yerusalem adalah milik Turki, mengacu pada kendali Kekaisaran Ustmaniyah atas kota itu selama sebagian besar era modern. Kekaisaran Ustmaniyah memerintah atas Yerusalem dari tahun 1516 hingga 1917.

Turki modern negara penggantinya, telah menekankan hubungannya yang abadi dengan kota suci tersebut dengan secara teratur mengutuk klaim Israel dan pemerintah AS pada Desember 2017 yang menyatakan kota itu sebagai milik Israel.

“Di kota yang harus kami tinggalkan dengan air mata selama Perang Dunia Pertama, masih mungkin untuk menemukan jejak perlawanan Utsmaniyah.”

“Jadi Yerusalem adalah kota kami, kota dari kami, kiblat pertama kami Al-Aqsa, dan Kubah Batu di Yerusalem adalah masjid simbolis iman kami, selain itu kota ini adalah rumah bagi tempat-tempat suci agama Kristen dan Yudaisme,” jelasnya, seperti dikutip dari The Times of Israel, Jumat (2/10).

Yerusalem sendiri telah menjadi ibu kota Israel sejak negara itu didirikan, dan orang-orang Yahudi memiliki sejarah ribuan tahun di kota tersebut yang didukung oleh penemuan arkeologi ekstensif. Kekaisaran Ustmaniyah memerintah atas Yerusalem dari tahun 1516 hingga 1917.

Turki modern negara penggantinya, telah menekankan hubungannya yang abadi dengan kota suci tersebut dengan secara teratur mengutuk klaim Israel dan pemerintah AS pada Desember 2017 yang menyatakan kota itu sebagai milik Israel.

“Di kota yang harus kami tinggalkan dengan air mata selama Perang Dunia Pertama, masih mungkin untuk menemukan jejak perlawanan Utsmaniyah, jadi Yerusalem adalah kota kami, kota dari kami, kiblat pertama kami Al-Aqsa, dan Kubah Batu di Yerusalem adalah masjid simbolis iman kami.”

“Selain itu kota ini adalah rumah bagi tempat-tempat suci agama Kristen dan Yudaisme,” jelasnya di hadapan anggota parlemen Turki selama pidato kebijakan utama di Ankara, seperti dikutip dari The Times of Israel, Jumat (2/10).

Yerusalem sendiri telah menjadi ibu kota Israel sejak negara itu didirikan, dan orang-orang Yahudi memiliki sejarah ribuan tahun di kota tersebut yang didukung oleh penemuan arkeologi ekstensif.

Selama pidato panjang lebar pada pembukaan sidang legislatif baru parlemen Turki, Erdogan menghabiskan beberapa menit meratapi nasib Yerusalem dan penderitaan rakyat Palestina.

“Krisis lain yang diikuti oleh negara kami dan bangsa kami dengan hati-hati adalah penindasan Israel terhadap Palestina dan praktik-praktik acuh tak acuh yang mengabaikan privasi Yerusalem, masalah Yerusalem bukanlah masalah geopolitik biasa bagi kami.”

“Pertama-tama tampilan fisik Kota Tua saat ini, yang merupakan jantung kota Yerusalem dibangun oleh Sulaiman yang Agung dengan tembok, bazar, dan banyak bangunannya, nenek moyang kami menunjukkan rasa hormat mereka selama berabad-abad dengan menjaga agar kota ini dijunjung tinggi,” jelasnya.

Erdogan juga mengatakan orang-orang Palestina telah tinggal di Yerusalem selama ribuan tahun tetapi mereka diduduki dan hak-hak mereka dilanggar. Dia bahkan bersumpah untuk “memperhatikan” masalah Palestina.

Namun, pihak Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengomentari pidato Erdogan tersebut. {merdeka}