Ini Penyebab Kegagalan Egy Maulana Vikri Gabung Klub Prancis, St Etienne

SALAH satu pemain muda berbakat Indonesia, Egy Maulana Vikri pernah dikaitkan dengan klub Ligue 1 Prancis, Saint-Etienne. Egy bahkan sempat mengikuti latihan bersama St Etienne.

Bersama klub berjuluk La Verts tersebut, kemampuan Egy dinilai cukup mengesankan namun pada akhirnya ia gagal bergabung. Alih-alih di Prancis, Egy akhirnya meniti karier di Polandia, bersama Lechia Gdansk.

Bersama Lechia Gdansk, Egy banyak berkutat di tim satelit mereka karena perlu meningkatkan keunggulan soal fisik. Agen dari Egy, Dusan Bogdanovic, membeberkan fakta di balik kegagalan Egy bermain di Prancis.

Hal itu diungkapkan Dusan di kanal Youtube Kemenpora. Dusan menjelaskan sebenarnya kemampuan Egy beraksi di lapangan cukup menjanjikan namun ada beberapa hal lain yang harus diperhitungkan klub.

“Egy memiliki skill yang sangat luar biasa. Kemampuan dia benar benar memukau saya sebagai seorang agen,” buka Dusan, yang pernah berkarier di Indonesia sebagai pemain, membela Persikota Kota Tangerang.

“Saya memiliki kesempatan untuk membawanya ke Saint-Etienne, salah satu klub yang banyak menghasilkan pemain muda. Setelah 10 menit melihat Egy bermain mereka berkata: Dusan, apakah dia orang Indonesia? dia memiliki kemampuan yang luar biasa,” beber Dusan.

Sayangnya, pujian soal skill Egy dari pihak St Etienne tidak cukup. “Kemudian mereka bilang kepada saya kamu tahu bahwa sepakbola lebih dari sekadar skill,” tutup pria 41 tahun asal Serbia tersebut.

Beberapa faktor yang akan berat dilalui Egy dalam merantau di usia belia salah satunya adalah perbedaan kultur dan bahasa. Hal itu pula yang menjadi sebab St Etienne belum bisa memberikan kontrak kepada pemain asal Medan tersebut.

Dusan masih yakin bahwa Eropa adalah destinasi yang cocok untuk Egy, dan percaya bahwa Egy bisa meraih sukses dengan mengawali karier bersama Lechia Gdansk, yang berkompetisi di kasta teratas sepakbola Polandia.

Selain mengorbitkan Egy di pentas Eropa, terbaru Dusan juga menggiring bakat muda Indonesia lainnya, Witan Sulaeman. Berbeda dengan Egy, Witan diterbangkan ke Serbia dan merumput dengan klub Radnik Surdulica. {mediaindonesia}