Hetifah: E-Sports Patut Dapat Perhatian dan Dukungan Pemerintah

Selama 10 tahun terakhir, industri E-Sport di Indonesia terus berkembang secara pesat. Selain telah menorehkan berbagai prestasi di kancah internasional, Indonesia bahkan menjadi negara dengan populasi online dan jumlah pemain E-Sport terbesar di Asia Tenggara.

Menyikapi hal ini, sudah saatnya industri game serta para pemainnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, utamanya terkait soal jaminan hari tua dan bonus terkait prestasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Komisi X DPR RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum terkait Revisi Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (10/11/2020). Rapat ini bertujuan mendengar masukan terkait pengembangan olahraga digital.

Hadir dalam rapat tersebut diantaranya Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf (Muhammad Neil El Himam), perwakilan Indonesia Esport Association/IESPA (Eddy Liem, Iskandar Z Adisapoetra, dan Ibnu Sulistyo Riza Pradipto), perwakilan Asosiasi Video Game Indonesia/AVGI (Angki Trijaka, Abraham Sridjaja, dan Adrian Arney Luhulima), serta perwakilan Pengurus Besar E-Sport Indonesia/PB ESI (Frengky, Adrian Pauline Husen, Gary Ongko Putera, dan Yudistira Adipratama).

Ketua Umum IESPA Eddy Liem menekankan bahwa E-Sport adalah olahraga dan berbeda dengan game pada umumnya.

“Games adalah permainan dan bersifat hiburan, berbeda dengan E-Sport yang kompetisi dan bersifat serius. Atlet E-Sport sama seperti atlet olahraga lainnnya. Mereka butuh latihan fisik yang bagus untuk menjaga fisiknya. Mereka juga butuh latihan matematika untuk mengasah kemampuan strategi,” paparnya.

Menambahkan, Sekjen Asosiasi AVGI Angki Trijaka menyayangkan Indonesia yang hanya sebagai pasar negara lain dan dibutuhkan perhatian pemerintah.

“Indonesia hanya menjadi pasar dan pengguna, bukan produsen. Sehingga kita tidak dapat pendapatan perkapita terkait industri ini. Karena itu, butuh perhatian pemerintah. Namun, kami meminta peran pemerintah sifatnya memayungi dan melindungi cabang olahraga, jangan terlalu intervensi,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian memberikan dukungannya terhadap industri E-Sport di Indonesia.

“Jumlah audiens, pendapatan pasar/revenue, serta pertumbuhan audiens E-Sport berpotensi untuk terus maju ke depannya. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa E-Sport patut mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah,” ungkapnya.

Hetifah Sjaifudian menyoroti pentingnya data untuk pemetaan ekosistem Industri.

“E-Sport sangat mengandalkan perangkat dan koneksi internet. Kalau ada data terkait berapa jumlah kecepatan di daerah tertentu dan perbandingannya dengan jumlah pemain yang mengakses game akan sangat baik,” ucap perempuan legislator Kalimantan Timur tersebut.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menekankan pentingnya data untuk penyusunan kebijakan yang lebih baik.

“Data tersebut akan sangat bermanfaat untuk pemetaan ekosistem industri e-sport di Indonesia. jika sudah ada pemetaannya, penyusunan kebijakan akan lebih tepat sasaran.” pungkasnya.