Irjen Fadil Imran Bakal Naik Pangkat, Peluang Jadi Kapolri Baru Makin Besar

Siapa calon kapolri baru? Ya, Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Februari 2020. Sehingga calon kapolri baru sudah harus mulai diproses agar tidak terjadi kekosongan pimpinan di tubuh Polri.

Salah satu nama yang mencuat ada Irjen Fadil Imran yang kini menjabat Kapolda Metro Jaya.

Mabes Polri, Rabu (6/1/2021) pagi ini, membenarkan Jenderal Idham Azis ajukan permohonan pengganti dirinya sebagai Kapolri, kepada Presiden Joko Widodo, Senin 4 Januari 2021.

Anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu mengatakan, Jenderal Idham Azis memasuki masa pension Januari 2021 ini dan sepertinya tidak akan diperpanjang lagi masa pengabdiannya sebagai Kapolri.

Anggota DPR RI sekampung dengan Jenderal Idham Azis itu, Supriansa Mannahawu, mengatakan banyak jenderal polisi yang lagi bersinar.

Mereka ada di level bintang dua dan berpeluang naik ke bintang, Irjen Pol menjadi Komjen Pol. Termasuk Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Nama Irjen Fadil Imran semakin bersinar ketika dimutasi dari Kapolda Jawa Timur menjadi Kapolda Metro Jaya.

Apalagi setelah sikap tegasnya terhadap Habib Rizieq Shihab menyebar di media. Anak buah Kapolri Idham Azis ini tetap bersinar meski diserang netizen.

Bahkan, jenderal asal Gowa, Sulawesi Selatan, Irjen Fadil Imran, disebut berpeluang segera menjadi komjen.

“Masih banyak kader-kader kepolisian yang lain yang memiliki kemampuan untuk posisi Kapolri. Sejumlah Kapolda berbintang dua juga dipandang memiliki karier yang bisa saja dalam waktu dekat bisa menempati posisi bintang tiga seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dan lain-lain,” kata Supriansa Mannahawu.

Selain Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Supriansa Mannahawu juga menyebut Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak, Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Indrajaya, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam.

Anak buah Kapolri Idham Azis ini juga disebut berpeluang segera menjadi bintang tiga, komjen. Sang Bos, Jenderal Idham Azis, sendiri dinilai Supriansan Mannahawu sudah “berakhir” awal Tahun Baru 2021 ini.

Ditanya apakah Jenderal Idham Azis sudah harus pensiun awal tahun Baru 2021 ini, Supriansa Mannahawu, menjawab, “Bukan harus pensiun tapi memasuki masa pensiun pada bulan januari 2021.”

Apa masih memungkinkan “diperpanjang” masa jabatannya, seperti biasanya kepala dinas? Supriansa Mannahawu menjawab tegas,

“Jika saya memperhatikan sampai saat ini belum ada pembahasan tentang perubahan aturan yang mengatur untuk posisi itu, maka saya yakin tidak ada perpanjangan.”

Jenderal Idham Azis Ajukan Penggantian Dirinya

Sudah terkonfirmasi, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis ajukan permohonan pengganti dirinya sebagai Kapolri, awal pekan ini.

“Benar, Kapolri Jenderal Idham Azis menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan surat permohonan penunjukan penggantinya kepada Presiden Joko Widodo,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, Rabu (6/1/2021).

Pernyataan permohonan pengganti Kapolri dikatakan Idham Azis dalam acara sertijab Kepala BNN dan

Menurut Irjen Argo Yuwono menjelaskan, surat permohonan permohonan penunjukan pengganti Kapolri diberikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.”Surat tersebut sudah diserahkan kepada Mensesneg Pratikno, kemarin,” ujar Irjen Argo Yuwono.

Hanya Jokowi yang Tahu

Anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu yang akan ikut menguji calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis pun belum tahu.

Politisi sekampung Jenderal Idham Azis itu mengaku tidak punya calon Kapolri. Jangankan punya calon Kapolri, mengetahui calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan dikirim ke Komisi III DPR RI saja belum dia tahu.

“Tidak ada calonku. Yang ada calonnya hanya Bapak Presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu,” ujar Supriansa Mannahawu. Ketika ditanya siapa bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, Supriansa Mannahawu menyebut, antara lain, tiga nama jenderal polisi.

“Memang ada beberapa nama jenderal polisi berbintang tiga yang dipandang layak untuk posisi itu (Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis) seperti Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Boy Rafli Amar, Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan lain-lain,” jelas Supriansa Mannahawu.

Politisi asal Soppeng, Sulawesi Selatan, itu mengingatkan bahwa Pengganti Jenderal Idham Azis adalah merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

“Seperti biasanya, Presiden akan mengirim satu nama calon Kapolri, calon Pengganti Jenderal Idham Azis, ke DPR untuk menjalani fit and proper test di Komisi III.

Sesuai undang-undang, presiden akan mempertimbangkan usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas,” jelas Supriansa Mannahawu.

Saat menguji Jendral Idham Azis, Oktober 2019, Supriansa Mannahawu mengaku satu kampung dengan Jenderal Idham Azis dan sama-sama berdarah Bugis. Makanya, ketika itu, Supriansa Mannahawu memberi pesan khusus kepada Jenderal Idham Azis dengan menggunakan Bahasa Bugis.

Meski demikian, Supriansa Mannahawu mengaku tidak punya wewenang untuk menentukan Pengganti Jenderal Idham Azis.

“Presiden tetap yang menentukan, karena itu adalah hak prerogatif seorang presiden. Jadi siapapun yang diusulkan jadi Pengganti Jenderal Idham Azis itu hak presiden,” tegas Supariansa Mannahawu. {tribun}