Tekno  

WhatsApp Paksakan Kebijakan Baru, CEO Tesla Elon Musk Ajak Masyarakat Pindah ke Signal

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, mengajak pengikutnya di akun Twitter pribadinya untuk menggunakan aplikasi pesan Signal.

Cuitan tersebut merespons kebijakan baru WhatsApp yang meminta pengguna untuk menyetujui cara barunya mengelola data pribadi atau ditinggalkan. “Gunakan Signal,” tulis Musk singkat, Kamis, 7 Januari 2021.

Sontak setelah cuitan Musk itu, Signal melihat gelombang pengguna baru. Banjirnya pendaftaran pada Kamis kemarin menyebabkan Signal menunda pengiriman kode verifikasi yang diperlukan untuk mengaktifkan akun pengguna baru.

Namun demikian, lembaga nonprofit di balik aplikasi tersebut mengatakan sangat senang dengan lonjakan aktivitas.

WhatsApp mengumumkan kebijakan privasi baru yang mencakup bagaimana platform dapat berbagi data pengguna dengan Facebook.

Praktik ini bukanlah hal baru, tapi pembaruan kebijakan tersebut menjadi berita utama karena khawatir pengguna tidak memiliki cara untuk memisahkan data WhatsApp mereka dari Facebook.

Musk juga memposting meme yang menggambarkan CEO Facebook Mark Zuckerberg berani berbohong kepada seorang anak tentang data yang dapat dikumpulkan perusahaannya. Postingan ini mengomentari link berita dari The Hacker News mengenai kebijakan baru WhatsApp tersebut.

Komentar Musk tentu menampar Facebook yang memiliki komitmen dalam hal keamanan data pribadi pengguna.

Namun, dalam WhatsApp Blog, perusahaan mengatakan dalam praktiknya kebijakan privasi WhatsApp yang baru berarti tidak ada perubahan bagi pengguna dalam hal obrolan dengan teman atau anggota keluarga.

Sebaliknya, pembaruan ini terutama tentang data yang dapat disimpan dan dikumpulkan oleh WhatsApp Bisnis. Selain itu, jika pengguna sebelumnya memilih untuk menghentikan WhatsApp dari berbagi data dengan Facebook pada 2016, perusahaan mengatakan akan terus menghormati penggunanya.

WhatsApp dan Signal menyediakan perpesanan terenkripsi end-to-end secara gratis. Artinya, seharusnya penyedia layanan, seperti Facebook, tidak dapat membaca konten pesan pengguna.

Namun, PCMag menulis, Facebook adalah bisnis yang fokus pada menambang data orang, sebagian besar untuk tujuan penargetan iklan.

Sementara Signal, di sisi lain, dijalankan oleh yayasan nirlaba. Platform ini menolak pendanaan modal ventura untuk mencegah keuntungan finansial mengarahkan fokusnya. {tempo}