News  

Kecelakaan Kerja Lagi, DPR Minta Menteri PUPR dan Menhub Tanggung Jawab

Kecelakaan Kerja, Bamsoet

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta evaluasi terhadap proyek-proyek infrastruktur yang terus menerus mengalami kecelakaan kerja.

Desakan ini menyusul terulangnya kecelakaan proyek infrastruktur jalan dan jembatan, yaitu robohnya (double-double track) rel kereta cepat Jakarta–Bandung dan crane yang menewaskan 4 orang pekerja dan 5 orang luka-luka di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/18) kemarin.

Evaluasi diharapkan dilakukan Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR bersama Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4I) terkait prosedur kerja dan keselamatan sejumlah proyek strategis dan proyek dengan risiko tinggi lainnya.

“Meminta pemerintah mengevaluasi pelaksana proyek-proyek infrastruktur yang mengabaikan aspek keselamatan kerja (K3),” ujar Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Senin (5/2/18).

Dalam kecelakaan kemarin, PT Hutama Karya sebagai kontraktor proyek diminta Bamsoet untuk bertanggung jawab. Ia berharap kepolisian segera menginvestigasi dugaan pelanggaran prosedur operasi standar dalam pengerjaan proyek dua jalur ganda tersebut.

Melalui Komisi V dan Komisi IX, DPR akan meminta penjelasan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait banyaknya kecelakaan kerja proyek-proyek pembangunan saat ini.

“Meminta Komisi V dan Komisi IX memanggil Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan menjelaskan dan mempertanggungjawabkan kejadian tersebut, mengingat sejak akhir tahun lalu tercatat adanya 12 kecelakaan kerja proyek infrastruktur,” pungkas Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar itu.