News  

Rizal Ramli, Sang Maestro Ekonomi Capres 2024 Harapan Rakyat

Dewan Pendiri Koalisi Peduli Indonesia (KPI), Hilman Firmansyah Menyatakan Sang Maestro Ekonomi Rizal Ramli Sudah Sepantasnya Jadi Capres RI 2024. Kita membutuhkan Pemimpin yang visioner untuk Kesejahteraan dan Kemajuan Bangsa Indonesia.

Sejak mahasiswa sosok Rizal Ramli telah menempatkan diri sebagai pejuang demokrasi dan keadilan yang memiliki keberpihakan kuat kepada rakyat.

Tahun 1976 sebagai mahasiswa menjadi konseptor dan penggerak Gerakan Anti Kebodohan (GAK) sebagai kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap sekitar delapan juta anak Indonesia yang ketika itu tidak mampu mengenyam pendidikan karena persoalan kemiskinan. Gerakan ini menghasilkan Undang-Undang Wajib Belajar yang dimulai tahun 1984.

Tahun 1978 Rizal Ramli merupakan tokoh Aktivis mahasiswa yang menentang sistem pemerintahan otoritarianisme Orde Baru yang sarat dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta berbagai pelanggaran konstitusi. Akibatnya, Rizal Ramli dkk di penjara selama 1,5 tahun di penjara militer dan Sukamiskin.

Sebagai ekonom senior dengan reputasi internasional, penasehat PBB beserta 3 pemenang Nobel, DR. Rizal Ramli memahami seluk beluk persoalan perekonomian nasional dan memiliki rekam jejak nyata berpihak kepada rakyat.

Rekam jejak ini terbukti saat Rizal Ramli memegang jabatan menteri bidang perekonomian serta jabatan lainnya, baik di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Presiden Joko Widodo, sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya.

Sikapnya yang kritis, konstruktif, namun berciri problem solver, secara konsisten disuarakan dan diperjuangkan, baik saat di dalam maupun di luar pemerintahan.

Pada Tahun 2009 Rizal Ramli didukung oleh 12 partai politik peserta pemilu untuk menjadi Calon Presiden RI. Partai-partai yang bergabung dan menamakan diri Blok Perubahan ini memiliki jumlah suara 11,88 persen (12.380.227 suara), dengan kader-kader yang menempati ribuan kursi DPRD Tingkat Provinsi dan Kabupaten. Namun partai-partai yang telah lulus verifikasi ini tidak bisa mencalonkan presiden karena adanya presidential threshold 20 persen.

Elemen masyarakat yang memberikan dukungan kuat kepada Rizal Ramli untuk menjadi Capres 2024. Ini dapat dilihat dalam pemberitaan media massa yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

Hilman menegaskan dukungan untuk Rizal Ramli dari berbagai lapisan masyarakat terus mengalir untuk maju menjadi Capres 2024. Ini membuktikan bahwa Rizal Ramli Sang Maestro Ekonomi sangat diharapkan untuk dapat memberikan perubah bangsa yang lebih baik kedepan, Rakyat Butuh Pemimpin Visioner, Berani Dan Berpihak terhadap kepentingan Rakyat.

Hilman melihat Rizal Ramli sangat dirugikan oleh sistem Presidential Treshold yang berlaku saat ini. Hal lainnya partai-partai besar yang menawarkan Rizal Ramli untuk menjadi Capres bersikap sangat transaksional, yaitu meminta biaya finansial yang sangat besar (atau dikenal dengan istilah Uang Mahar) sebagai ongkos dukungan.

Hal ini tentu tidak mungkin dan tidak sanggup dilakukan oleh Rizal Ramli. Selain tidak memiliki kekayaan yang besar, selama kariernya memegang berbagai jabatan penting Rizal Ramli tidak pernah korupsi.

Sebagai cendekiawan dan profesional sejak muda Rizal Ramli selalu menjaga integritas pribadi, serta memiliki keberpihakan yang tinggi kepada kepentingan rakyat dan bangsa.

Pernah ada yang bertanya apakah Rizal Ramli dapat membuktikan adanya praktek transaksional yang dilakukan oleh partai-partai politik besar, seperti yang dialaminya dalam Pilpres 2014 maupun Pilpres 2019.

Pertanyaan seperti ini pada dasarnya sangat naif, karena proses tawar menawar dalam politik atau dalam Pilpres adalah sangat mustahil ada buktinya.