Kabar miris berembus dari dunia internasional. Polisi menggerebek pabrik vaksin covid palsu buatan China dan Afrika.
Hal itu terjadi di dua negara berbeda yaitu China dan Afrika. Kepolisian setempat menyita ribuan dosis vaksin Covid-19 palsu. Sedangkan di China polisi menangkap 80 orang di sebuah pabrik yang diduga membuat vaksin palsu. Turut disita sedikitnya 3.000 dosis.
Dilansir laman BBC, sementara itu di Afrika Selatan, sebanyak tiga warga negara China dan seorang warga Zambia ditahan di sebuah gudang di Kota Gauteng. Dari penangkapan itu turut disita 2.400 dosis dan ampul vaksin palsu.
Penemuan di Afrika Selatan dan China itu dilaporkan oleh surat kabar Sunday Times di negara itu pada akhir Desember 2020 lalu.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Rabu 03 Maret 2021, Interpol mengatakan pihaknya juga mendapatkan laporan tentang jaringan vaksin palsu lainnya.
Selain temukan gudang vaksin palsu. Interpol Preancis (Organisasi Polisi Kriminal Internasional) juga menemukan jaringan sindikat vaksin palsu yang beredar di internet.
“Saat ini ada yang tersedia dan dijual secara online. Namun setiap vaksin yang diiklankan di internet atau situs web gelap, bukan yang sah, tidak teruji dan mungkin berbahaya,” katanya.
Sejauh ini Sekretaris Jenderal Interpol, Jürgen Stock, mengatakan bahwa sementara operasi polisi di China dan Afrika Selatan disambut baik, menurutnya penemuan ini hanya puncak gunung es dari kejahatan terkait vaksin Covid-19.
Pada bulan Desember, organisasi tersebut mengeluarkan peringatan siaga global bagi kepolisian di 194 negara anggotanya untuk bersiap menghadapi jaringan kejahatan terorganisir yang menargetkan vaksin Covid-19, dan memberikan saran tentang cara mengenali produk medis palsu.
Bulan lalu, China menangkap gembong oknum pemalsu vaksin covid-19. Penipuan tersebut bernilai jutaan dolar. Oknum mengisi ampul vaksin dengan larutan garam dan air mineral sebagai vaksin Covid-19.
Tersangka itu, yang hanya diidentifikasi sebagai Kong, telah meneliti desain kemasan vaksin asli sebelum membuat lebih dari 58.000 dosisnya sendiri. Dia termasuk di antara 70 orang yang ditangkap karena kejahatan serupa.
Menurut putusan pengadilan, Kong dan timnya telah mendapat untung sebesar 18 juta yuan (Rp3,9 miliar) dengan memasukkan larutan garam atau air mineral ke dalam jarum suntik dan menjajakannya sebagai vaksin Covid.
Sejumlah vaksin palsu diselundupkan ke luar negeri tetapi tidak diketahui ke mana mereka dikirim.
Dalam sebuah kasus di Meksiko bulan lalu, polisi menangkap enam orang karena diduga memperdagangkan vaksin Covid-19 palsu di negara bagian perbatasan utara Nuevo León.
Para tersangka dikatakan telah menawarkan vaksin untuk dijual dengan harga sekitar US$2.000 per dosis atau sekitar di sebuah klinik di pinggiran kota Monterrey. {hops}