Godzilla Vs Kong, Pertarungan Dua Makhluk Legendaris Yang Memuaskan Penonton

Anda tidak perlu menonton film-film Godzilla dan Kong sebelumnya dari franchise MonsterVerse milik Legendary untuk bisa menikmati Godzilla vs. Kong. Sebelum film ini dirilis sudah ada tiga film yang berhubungan dengan Kong dan Godzilla.

Yang pertama dirilis adalah Godzilla pada tahun 2014 dengan sutradara Gareth Edwards dengan Aaron Taylor-Johnson dan Elizabeth Olsen sebelum dia ngehits via WandaVision.

Bagian kedua dari franchise ini adalah Kong: Skull Island yang dirilis tahun 2017 dengan sutradara Jordan Vogt-Roberts yang diramaikan oleh Tom Hiddleston, Samuel L. Jackson dan Brie Larson.

Yang paling terakhir dirilis adalah Godzilla: King of the Monsters yang dirilis tahun 2019 dengan bintang Kyle Chandler, Vera Farmiga dan Millie Bobby Brown. Kenapa tidak perlu menonton film-film sebelumnya untuk bisa menikmati film ini?

Karena ini bukan Marvel Cinematic Universe. Pembuatnya tidak begitu peduli dengan logika atau bahkan benang merah antara satu film dengan film yang lain. Dari tiga film yang sudah dirilis, hanya Millie Bobby Brown dan Kyle Chandler yang nongol lagi di film ini.

Karakter-karakter lain di film sebelumnya kadang dibahas sambil lalu tapi tak jarang juga benar-benar menghilang seperti ditelan bumi.

Ditulis oleh Eric Pearson dan Max Borenstein (dari cerita Terry Rossio, Michael Dougherty dan Zach Shields), Godzilla vs. Kong bercerita tentang banyak hal yang akhirnya berujung dengan pertempuran dua makhluk yang melegenda ini.

Semua pembuat film ini, termasuk sutradara Adam Wingard, sadar betul bahwa tidak ada satu pun yang perlu dimasukkan logika ke dalam ceritanya.

Hasil akhirnya adalah sebuah petualangan yang seru walaupun setiap lima menit Anda akan diingatkan bahwa ini hanya sebuah film. Sesuatu yang tidak akan terjadi di dunia nyata.

Di film ini kita bertemu dengan Dr. Nathan Lind (Alexander Skarsgard), seorang geologist yang ditawari Walter Simmons (Demian Bichir), seorang CEO organisasi tech terkenal untuk menjelajah ke dalam hollow earth.

Menurut teori Lind, alasan kenapa godzilla bisa muncul ke permukaan bumi adalah karena di bawah bumi kita ada dunia lain dimana makhluk-makhluk purba kala seperti Godzilla dan Kong bisa berkeliaran dengan bebas.

Lind awalnya ragu dengan tawaran ini. Tapi Simmons memiliki resource yang tak terbatas. Lind yang ingin membuktikan teorinya benar akhirnya setuju. Dan dia pun mengajak Dr. Ilene Andrews (Rebecca Hall) untuk turut serta. Kenapa?

Karena Andrews adalah dokter yang selama 10 tahun terakhir mengobservasi Kong. Dan Lind membutuhkan Kong untuk “menuntun” mereka ke hollow earth.

Sementara itu Madison Russell (Millie Bobby Brown) sedang terobsesi dengan podcast conspiracy theory yang di-host oleh Bernie Hayes (Brian Tyree Henry). Hayes sendiri adalah seorang pekerja yang bekerja di Apex milik Simmons. Dan dia curiga bahwa perusahaannya sedang menutupi sesuatu.

Bersama dengan temannya, Josh Valentine (Julian Denison), Russell dan Hayes akhirnya hanyut dalam sebuah investigasi yang membuktikan alasan sebenarnya kenapa Godzilla kembali muncul.

Tidak ada satu pun momen yang masuk akal di film ini. Mungkin itulah sebabnya pembuat film ini memilih aktor-aktor yang biasa bermain di genre drama untuk bisa membuat penonton percaya dengan setiap kegilaan yang ada di film ini.

Tapi semua kebodohan yang ada dalam Godzilla vs. Kong tidak mengurangi kenikmatan saya saat menonton film ini karena presentasinya cukup meyakinkan. Ini adalah sebuah hiburan Hollywood luar dalam. Dan hasilnya adalah sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan.

Begitu Anda melupakan semua tetek bengek yang melibatkan karakter manusianya, Godzilla vs. Kong akan membawa Anda ke dalam sebuah petualangan yang mengasyikkan. Walaupun adegannya klise, tapi begitu penonton diajak menjelajah ke dunia baru, Anda pasti akan terkesima.

Visualnya tidak main-main. Menawan dan terlihat sangat detail. Apalagi jika Anda menyaksikannya di layar lebar. Setiap pohon, makhluk dan warna mencolok mata.

Tapi tentu saja, alasan utama Anda menonton Godzilla vs. Kong adalah untuk menyaksikan dua makhluk ini berantem. Dan Wingard sebagai sutradara sama sekali tidak mengecewakan penonton.

Ada beberapa sekuens yang melibatkan pertarungan dahsyat antara Godzilla dan Kong dan semuanya terasa sangat menggelegar. Terutama klimaksnya yang tiada henti. Rasanya seru sekali melihat dua raksasa ini saling bertarung untuk memperebutkan siapa yang terkuat.

Bahkan ketika Anda melihat gedung-gedung tinggi jadi rata dan death count-nya mungkin tidak terhitung, menyaksikan Godzilla vs. Kong sungguh mendebarkan.

Sementara visual dari sinematografer Ben Seresin memanjakan mata dengan warna-warnanya yang cemerlang, musik dari Tom Holkenborg mengisi adrenalin yang dibutuhkan film ini dengan musiknya yang menggelegar.

Kolaborasi antara musik, visual efek dan gambar yang paripurna akhirnya menjadikan Godzilla vs. Kong sebagai hiburan yang harus Anda tonton saat ini.

Menyaksikan dua legenda ini merebutkan tahta siapa yang paling hebat di dalam kegelapan bioskop ternyata menjadi salah satu hiburan terwahid tahun ini. {detik}