News  

Suta Widhya: Bantu Aparat, Ojek Online Punya Peran Penting Jaga Kamtibmas

Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) bukan semata tugas polisi. Tapi juga peran anggota masyarakat, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama lewat LSM, Ormas dan NGO lainnya juga diperlukan.

Bedanya polisi menjaga Kamtibmas menerima gaji tiap bulan, sedangkan anggota masyarakat tidak mendapat apapun dari negara. Berikut ini fakta peran anggota masyarakat dalam menjaga Kamtibmas :

Jumat (2/4) pagi sekira pukul 01.11 terjadi pelanggaran lalu-lintas. Pesedamotor perempuan diserempet sebuah mobil Fortuner. Lokasi kejadian di sekitar Banjir Kanal Timur (BKT) Duren Sawit, Jakarta Timur.

Penabrak perempuan muda oleh para pengguna jalan lain disuruh minggir. Namun, dengan garang ia menolak sambil mengeluarkan dan menodongkan senjata apinya.

“Eh, gue lanjut nih ea?” kata anak muda – yang kemudian diketahui bernama MFA- seperti dirilis oleh Kombes Polisi Yusri di Polda Metro Jaya sore harinya.

“Kami kagum dengan upaya masyarakat memviralkan video yang diambil saat kejadian. Bayangkan andai masyarakat diam saja, apakah polisi mampu bekerja mencari pelaku?” Tanya Pengamat Politik Suta Widhya SH kepada RadarAktual Jumat (2/4) sore di Jakarta.

Anggota masyarakat yang aktif membantu polisi saat ini di antaranya komunitas Ojek Online (ojol), di antaranya komunitas Team Khusus Anti Begal (TEKAB).

“Kami ingin Undang-Undang yang mengatur soal pemakaian senjata mesti diperketat penerapannya. Jangan sampai ada siapapun dia, baik sipil maupun polisi dan tentara bisa petantang-petenteng membawa senjata api maupun senjata tajam,” lanjut Suta.

Apa yang dikuatirkan Suta ada benarnya. Sebab, kadang masyarakat umum yang sering sholat Jumat di Mesjid depan Bareskrim Mabes Polri merasa ngeri juga bila ada terlihat dan tersembul pestol dari orang berpakaian sipil berbaju warna putih di shaf depannya.

Mengapa ada senjata api dibawa saat sholat jumat berjamaah di Mesjid? Bukankah pistol bisa disimpan di laci kantor?

“Melihat fakta ada polisi mabuk di caffe dan menembak, maka hendaknya diperketat pemakaian senjata,” Tutup Suta.