Tekno  

Usai Merugi 6 Tahun, LG Akhiri Perjalanannya Di Bisnis Ponsel

Kiprah perjalanan LG Electronics di kancah industri ponsel telah kandas. Hal ini ditandai dengan disetujuinya penutupan bisnis ponsel LG oleh dewan direksi perusahaan.

Pihak perusahaan juga telah mengumumkan bahwa proses penutupan bisnis ponsel LG akan rampung pada pertengahan tahun, tepatnya 31 Juli 2021.

Penutupan yang terjadi pada divisi ponsel LG sendiri tak lepas dari kerugian yang telah ditanggung perusahaan sejak enam tahun lalu.

Pada kuartal kedua 2015 lalu, LG mengumumkan terjadinya sejumlah kerugian pada bisnis penjualan ponsel sebesar 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 65 triliun.

Meski terkadang lumrah terjadi pada sebuah perusahaan, namun, kerugian yang dialami oleh LG bertahan cukup lama. Kondisi bisnis ponsel LG bahkan dilaporkan kian memburuk setiap tahunnya.

Hal ini terus berlanjut hingga kuartal ketiga 2017, di mana perusahaan mengumumkan total kerugian yang mencapai angka 375,3 miliar Won atau sekitar 331,37 juta dollar AS.

Melihat kerugian terus terjadi, LG ingin membalikkan keadaan dengan meluncurkan ponsel flagship G6 Series. Keputusan tersebut berbuah cukup manis.

Penjualan ponsel G6 Series mampu mendongkrak pendapatan perusahaan hingga menyentuh angka 3,2 juta dollar AS pada kuartal pertama 2017.

Namun, upaya tersebut masih belum mampu untuk menutupi kerugian yang selama ini ditanggung perusahaan. Pada kuartal kedua 2017, LG dilaporkan kembali merugi.

Lalu pada akhir tahun 2018, LG mencatat adanya pemasukan sebesar 7 miliar dollar AS. Sementara total kerugian kembali membengkak hingga mencapai angka 700 juta dollar AS.

Dirangkum KompasTekno dari XDA Developers, Selasa (6/4/2021), hingga 2020 total kerugian yang dialami LG mencapai 751 juta dollar AS atau sekitar Rp 10,9 triliun.

LG kembali mencoba menerapkan strategi baru dengan meluncurkan salah satu ponsel uniknya, yakni LG Wing.

Berbeda dengan ponsel lipat lainnya, LG Wing didesain dengan dua layar. Salah satu dari layar tersebut dapat diputar hingga 90 derajat.

Pihak perusahaan mengklaim bahwa layar yang diputar ini akan awet hingga 200.000 kali putaran dengan rata-rata 100 gerakan setiap hari selama lima tahun.

Selain hadir dengan konsep yang inovatif, LG Wing turut memiliki spesifikasi yang tergolong mumpuni. LG Wing ditenagai dengan chipset Snapdragon 765G 5G yang dipadu dengan RAM 8 GB dan internal 256 GB.

Meski demikian, LG Wing gagal mengangkat LG dari keterpurukan. LG yang awalnya menargetkan jumlah pengiriman ponsel sebesar 2 juta unit, hanya berhasil mengapalkan sebanyak 50.000 unit ponsel saja.

Minimnya penjualan unit LG Wing rupanya turut dipengaruhi oleh Samsung. Dalam waktu yang berdekatan dengan peluncuran LG Wings, Samsung lebih dulu merilis ponsel flagship terbarunya Galaxy Note terbarunya, yakni Galaxy Note 20.

Hal tersebut menyebabkan angka penjualan ponsel LG Wing yang hanya mencapai total 10 persen dari seluruh unit Galaxy Note 20 yang berhasil dikirimkan Samsung.

Upaya terakhir agaknya menandai upaya terakhir LG dalam mencoba bertahan di industri smartphone. Sebab pada Januari 2021 lalu, LG sempat dikabarkan ingin menjual bisnis ponselnya ke salah satu perusahaan konglomerasi asal Vietnam, Vingroup Co.

Hal itu agaknya tidak terwujud lantaran ada beberapa opsi yang disinyalir tidak disepakati oleh kedua pihak.

Usai menutup bisnis ponsel pada Juli mendatang, LG menyebut akan mengalihkan fokus perusaahaan ke bidang bisnis lain, seperti seperti komponen kendaraan listrik, perangkat pintar, teknologi robotics, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan, AI), serta platform lain di berbagai lini. {kompas}