News  

Coreng Nama Baik Bali, WN Kanada Yang Gelar Kelas Orgasme Diproses Imigrasi

Warga negara asing (WNA) asal Kanada bernama Christopher KM dinilai telah mencoreng nama baik Bali. Sebab bule tersebut telah merencanakan menggelar kegiatan atau ‘kelas orgasme’ di Pulau Dewata.

“Ya (ini telah mencoreng nama baik Bali). Jadi jangan mencoreng Bali dan niki (ini, red) harus diproses dengan ketentuan yang ada kalau memang dia benar (merencanakan itu),” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, saat dihubungi detikcom, Jumat (7/5/2021).

Astawa menuturkan, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya rencana ‘kelas orgasme’ tersebut. Baginya, hal itu tidak sesuai dengan norma, kearifan lokal, undang-undang atau peraturan lainnya.

“Saya berharap wisatawan bisa mengerti dan juga tidak merusak nama baik Bali. Ini kan perlu dijaga sama-sama,” kata mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali itu

Menurut Astawa, bule tersebut kini telah diproses oleh pihak imigrasi. Ia menilai, tentunya yang bersangkutan bakal diproses sesuai dengan ketentuan yang ada.

Untuk diketahui, masyarakat kembali dihebohkan dengan adanya penawaran kegiatan ‘kelas orgasme’ di Bali. Acara itu ditawarkan melalui situs eventbrite.com dengan tagline ‘Tantric Full Body Orgasm’.

‘Kelas orgasme’ ini menawarkan harga sebesar 20 euro dan bakal dilaksanakan pada Sabtu (8/5) dari pukul 10.00-18.00 Wita. Dari informasi yang beredar, acara itu bakal dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Dalam penawaran yang ditulis melalui situs tersebut, ‘kelas orgasme’ ini juga bakal dibuatkan video. Video yang dibuat akan digunakan untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.

Di situs tersebut, disebutkan acara diselenggarakan oleh Intimacy Unleashed, di mana pengelolanya mempunyai akun Instagram @intimacyunleashed.

Isu mengenai penyelenggaraan ‘kelas orgasme’ ini bukan pertama kali di Bali. Sebelumnya, pada Maret lalu, warga negara asing (WNA) berkebangsaan Australia bernama Andrew Barnes juga berencana menggelar bisnis serupa.

Praktik tersebut rencananya dilaksanakan di Vila Suara Sidhi, yang berlokasi di Desa Lod Tunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Acara tersebut memasang tarif kepada peserta sebanyak USD 600 atau setara dengan sekitar Rp 8 juta. Namun akhirnya, kegiatan tersebut akan dibatalkan karena sudah menjadi sorotan publik. {detik}