JK Tak Tahu Pratikno Pimpin Tim Seleksi Cawapres

Jusuf Kalla Pratikno

Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia mengaku tidak tahu bahwa Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat ini memimpin tim internal bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang akan memilih dan menggodok kriteria kandidat calon wakil presiden.

“Saya belum tahu, saya belum tahu,” kata JK usai meninjau Posyandu Permata Bunda Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Senin, 12 Maret 2018.

Para sejumlah petinggi partai politik yang mendukung Jokowi sebelumnya mengungkapkan bahwa Menteri Sekretaris Negara itu akan memimpin kelompok yang melibatkan segelintir anggota tim dari kalangan profesional dan kelompok masyarakat.

Dossy Iskandar Prasetyo, Ketua DPP Partai Hanura, mengatakan bahwa Pratikno tidak hanya dipilih Jokowi sebagai orang terdekatnya selama ini. “Dia (Pratikno) akademisi dan teknokrat yang dengan segala pengalamannya matang menangani tim untuk urusan ini,” kata Dossy seperti ditulis Koran Tempo edisi Senin, 12 Maret 2018.

Hendrawan Supratikno, Ketua DPP PDI Perjuangan juga mengatakan hal yang sama; Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani; dan Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo. Namun mereka semua belum mengetahui detail nama anggota tim yang dimaksud.

Masih menurut Ketua DPP PDI Perjuangan itu, tim yang dipimpin oleh Pratikno itu tidak melibatkan kader partai. Yang jelas, lanjut Hendrawan, lingkup internal PDI Perjuangan juga masih tetap mengkaji calon pendamping Jokowi yang akan diputuskan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. “Tunggu saja,” kata Hendrawan Supratikno.

Jokowi mengungkapan keberadaan tim internal ini pada hari selasa dua pekan lalu. “Baru dalam proses pematangan, penggodokan, mengenai kriteria. Belum berbicara mengenai siapanya,” kata Jokowi saat itu. Dia kembali melontarkan pernyataan serupa, Rabu pekan lalu.

Memang selama ini nama Pratikno dikenal sebagai tangan kanan Jokowi. Nama pria 56 tahun kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, ini timbul dan menguat sewaktu mengawaki tim sinkronisasi program pada masa transisi menjelang pemerintahan Jokowi pada 2014.

Sejauh ini sudah ada lima partai yang telah berikrar untuk kembali dalam mencalonkan Jokowi di Pilpres mendatang, yakni PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Elektabilitas Jokowi masih unggul dibandingkan dengan Prabowo Subianto, yang diperkirakan akan kembali menjadi pesaing terkuatnya dalam Pilpres 2019. Sejumlah lembaga survei telah menunjukkan elektabilitas inkumben berkisar 40-50 persen.

Namun posisi tersebut dinilai belum cukup aman bagi Jokowi, sehingga diperlukan sosok calon wakil presiden yang bisa membantu mengangkat elektabilitas jokowi dan nantinya memastikan kemenangan pada 2019.

Arsul Sani mengklaim partainya telah menyetor sejumlah kriteria calon wakil presiden ke tim yang dibesut Pratikno. “Nanti Presiden juga akan mengumpulkan partai untuk finalisasi,” ujarnya.