Darunnajah Dukung TGB Jadi Pemimpin Nasional

TGB Ke Pesantren Darunnajah

Dr KH Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) melanjutkan safari dakwahnya ke pesantren-pesantren. Kali ini yang dikunjungi salah satu pesantren terbesar di Jakarta, Pesantren Darunnajah di kawasan Ulujami, Jakarta Selatan.

Kehadiran Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini disambut hangat Pimpinan Pesantren Darunnajah beserta ribuan santri Darunnajah yang berkumpul untuk menyambut tokoh yang kini digadang-gadang akan maju pada perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.

Pada acara yang berlangsung, Selasa (13/3/2018) tersebut, Pimpinan Darunnajah, menyatakan sikap dalam bentuk sebuah surat Doa dan Harapan untuk mendukung TGB maju pada Pilpres 2019 nanti sebagai Presiden Republik Indonesia.

Berikut isi surat tersebut:

Doa dan Harapan

Nomor 9531.01/DN/III/2018

Assalamualaikum

Memperhatikan kiprah Dr.KH. Muhammad Zainul Majdi MA (TGB) selama memegang amanat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia termasuk dalam safari dakwahnya sebagai ulama di beberapa tempat di Indonesia, saya menangkap kesan yang mendalam bahwa ide-ide kebangsaan dan ke-Islamannya sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini.

Saya memandang TGB sebagai satu putra terbaik bangsa yang pantas untuk memimpin bangsa Indonesia.

Untuk itu, saya bermohon kepada Allah, mengharap dan mendukung penuh jika TGB maju untuk menjadi pemimpin Nasional Indonesia dalam pemilihan Presiden Republik Indonesia tahun 2019.

Jakarta, 13 Maret 2018

Ditandatangani Pimpinan Pesantren Darunnajah; Drs. KH Mahrus Amin dan Dr. KH Sofwan Manaf M.S.i.

 

Pesan Kepada Santri

TGB juga menyampaikan beberapa hal saat menyampaikan ceramah di depan ribuan santri Pesantren Darunnajah.

“Alhamdulillah bisa memberikan pembekalan materi dakwah kepada para santri dan santriwati Ponpes asuhan KH. Mahrus Amin ini, setelah sholat Dhuhur berjamaah,” katanya.

“Konsisten saya besarkan hati para santri bahwa alumnus pondok pesantren punya kualifikasi hebat, tak kalah dengan lulusan sekolah umum. Contoh kecil konkretnya adalah 10 dokter lulusan terbaik Universitas Mataram dan 30 calon dokter lainnya, yang adalah almamater sejumlah pondok pesantren di NTB,” ujar TGB.

“Semua berkat kerja sama Pemprov NTB dengan kampus, dalam penerimaan mahasiswa khusus terhadap santri berprestasi dari pondok pesantren di NTB.

Kuncinya, disiplin dan tekun belajar, serta selalu rajin beribadah dan berdoa. Sisanya selalu berprasangka baik kepada Allah. Niscaya dimudahkan dan dicarikan jalan termudah menjemput takdir terbaik,” katanya.