Postingan Presiden Jokowi di tahun 2018 kembali naik ke permukaan setelah dihujani komentar baru. Warganet seolah ingin mengingatkan Jokowi akan janji-janji di masa lalu.
Dengan nada menyindir pemerintahan sebelumnya, Jokowi menyebut tidak susah untuk menyenangkan rakyat. Hanya tinggal memperbanyak bansos.
Ironisnya, di masa Jokowi, bansos malah dikorupsi. Dan pemerintah yang sudah kehabisan uang mengajak rakyat bergotong-royong menanggung bansos.
Drama bagi-bagi sembako di tengah malam, mirip dengan skenario saat Jokowi mendatangi petani. Karena usai berfoto di tengah sawah, pemerintah malah impor beras di saat petani panen raya.
Dan Jokowi (katanya) ingin mendidik rakyat bukan dengan kesenangan. Namun dengan penderitaan. Melewati proses pahit dan kadang sakit. Dari banyaknya janji Jokowi, mungkin itu yang kini direalisasikan.
Berikut tulisan di akun resmi Presiden Joko Widodo :
Sebenarnya sih, bagi pemerintah, tidak susah-susah amat kalau sekadar mau menyenangkan semua orang. Tinggal menyebar subsidi, bantuan sosial, atau bantuan langsung tunai sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.
Tapi bukan untuk itu tujuan pembangunan ini. Dalam setiap kebijakan pemerintah, terdapat unsur pendidikan kepada masyarakat. Proses pembangunan tidak melulu menyenangkan, kita melewati proses yang kadang pahit, kadang sakit, dan masa-masa saat kita memetik buahnya.
Pemerintah ini tidak ingin mendidik masyarakat ini dengan hal-hal yang instan, gampang, hanya menyenangkan dan memanjakan.
Kita membangun Indonesia, ibarat membangun sebuah rumah: kalau mau kokoh, ya memerlukan pondasi dan pilar yang kuat. Di saat diterpa gelombang apa pun, gelombang ekonomi atau politik, bangsa ini akan tetap menjadi bangsa yang besar dan kokoh.
Proses yang pahit dan sakit itu akan membawa Indonesia menuju negara yang maju di masa depan, untuk kita dan generasi mendatang. {WB}