Untuk mengakselerasi program pemenangan Partai Golkarpada pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) tahun 2019, sekaligus konsolidasi kepartaian secara menyeluruh, DPP Partai Golkar membentuk sebuah badan yang tugas pokok dan fungsinya melakukan kajian-kajian strategis dan pengumpulan informasi tematik bersifat khusus, bernama Badan Kajian Strategis dan Intelijen (Bakastratel).
Bakastratel dipimpin mantan Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukkam) DPP Partai Golkar periode sebelumnya, yaitu Letjen (purn) Eko Wiratmoko.
Eko didampingi 5 orang ketua, yaitu: Rambe Kamarul Zaman, Yorrys Th. Raweyai, Ali Wongso Sinaga, Freddy Latumahina dan Mayjen (Purn) Yudhi Haryanto. Sebagai sekretaris, tercantum nama mantan aktivis GMNI Viktus Murin dan sebagai bendahara, Hariara Tambunan.
Bakastratel terdiri dari 5 divisi, yaitu Ideologi dan Ketatanegaraan (dibawah Rambe Kamarul Zaman), Pemilihan Presiden (pilpres, dibawah Yorrys Th. Raweyai), Pemilu Legislatif (pileg, dibawah Ali Wongso Sinaga), Isu-Isu Aktual (dibawah Freddy Latumahina) dan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada, dibawah Mayjen (Purn) Yudhi Haryanto).
Dalam surat keputusan DPP Partai Golkar nomor: Kep-287/DPP/Golkar/III/2018 tertanggal 21 Maret 2018 ini juga terlihat nama-nama politikus senior, anggota DPR dan pakar-pakar di bidangnya, seperti: Achmad Zacky Siradj, Brigjen (Purn) Herwin Supardjo, Bambang Riyadi Soegomo, I Wayan Gredeg, Brigjen (Purn) Sofwat Nasution, Sakhyan Asmara, Dadang S. Muchtar, Syaiful Bahri Ruray, Joeslin Nasution, Victor Nadapdap dan Syahmud Basri Ngabalin
