News  

Ketika Banyak Tokoh dan Pejabat Negara Kena Prank Hibah Rp.2 Triliun Dari Akidi Tio

Aksi dermawan keluarga Akidi Tio yang menyumbangkan Rp2 Triliun ke Polda Sumsel untuk pengangann Covid-19 langsung menyita perhatian publik.

Bahkan tidak sedikit tokoh dan pejabat negara yang ikut berkomentar. Kagum, Bangga dan mungkin juga terinsipirasi dengan keluarga Akidi Tio. Namun siapa sangka, nilai sumbangan fantastis itu ternyata belum pasti dan diduga hanya hoax semata.

Pasalnya, anak perempuan Akidi Tio, Heriyanti ditangkap Polda Sumsel. Ia digiring ke Mapolda Sumsel, pada Senin (02/08/2021) setelah uang Rp 2 Triliun yang dijanjikan dipastikan tidak ada.

Selain Heriyanti, Kepolisian juga menangkap Prof. dr. Hadi Darmawan sebagai Dokter keluarga Akidi Tio. Saat ditanya Kepolisian soal uang Rp 2 Triliun yang dijanjikan, dia mengakui tidak pernah melihat sama sekali uang tersebut.

Berikut adalah fakta-fakta sumbangan Rp 2 Triliun dari almarhum Akidi Tio yang dirangkum GoNews.co:

Penyerahan Bantuan Rp 2 Triliun Dihadiri Gubernur Sumatera Selatan.

Bantuan donasi tersebut telah diserahkan langsung oleh Prof. dr. Hardi Darmawan dari keluarga almarhum Akidi Tio kepada Pemerintah. Namun sumbangan tersebut diserahkan bukan berupa uang tunai, tapi hanya secara simbolis di Mapolda Sumsel, pada Senin (27/07/2021).

Pemberian bantuan dari keluarga almarhum Akidi Tio tersebut disaksikan oleh Gubernur Sumsel Herman Deru, Dandrem 004 Gapo Brigjenn TNI Jauhari Agus Suraji dan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy.

Pihak keluarga Akidi Tio mengatakan, dana bantuan diberikan sepenuhnya ke Pemerintah Provinsi Sumsel.

Para Tokoh Memuji Akidi Tio

Salah satu tokoh yang memuji keluarga Akidi Tio adalah Addie MS. Menurutnya, sikap mulia almarhum Akidi Tio yang membantu warga terdampak pandemi Covid-19, terkhusus Sumsel perlu jadi teladan.

Dia juga mengaku mengenal banyak sosok warga Indonesia keturunan Tionghoa seperti Akidi Tio ini. Sosok seorang kaya raya namun hidupnya bersahaja dan sederhana.

Sering sekali memberi bantuan atau sumbangan tanpa ingin disebutkan namanya. Selain itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pun mengapresiasi aksi Akidi Tio.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengatakan, tindakan keluarga Akidi Tio ini patut diteladani oleh masyarakat luas.

Bamsoet, nama panggilan dari Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo juga ikut bangga dengan kedermawanan Akidi Tio. Di akun instagramnya, @bambang.soesatyo, Bamsoet mengunggah foto Akidi Tio. Bersamaan dengan itu, ia pun melampirkan kisah hidup Akidi.

“Akidi Tio pernah hidup di Palembang mulai usaha kecap, lalu punya pabrik kecap,” tulis Bamsoet dalam unggahannya, Kamis, 30 Juli 2021. Ia pun mengatakan bahwa Akidi semasa hidupnya juga pengusaha tambang batu dolomit, bahan pembuat pupuk.

Menurut politikus Golkar itu, Akidi juga memiliki kelenteng di 10 Ulu dan beberapa tempat di Palembang. “Dan dia yang punya Cipta Futura Sawi di Muara Enim.”

Sejak dulu, kata Bamsoet, Akidi hidup di keluarga Thong Ju, keturunan Cina Palembang yang kaya pada era Soekarno, serta paman dari Menteri Perdagangan Singapura.

Bamsoet menuturkan bahwa Akidi Tio pernah bersumpah kepada Thong Ju bahwa apabila dia menjadi orang kaya, maka akan memberikan sumbangan untuk Rakyat Palembang. Hal tersebut lantas diwujudkan oleh anak cucunya.

“Ternyata dialah penyumbang terbesar di Sumsel dan Indonesia, baik itu panti asuhan yatim, orang cacat, buta dll. Selalu pakai no name atau Hamba Allah,” tutur Bambang. “Ternyata dia orang ke-2 sedunia yang menyumbang terbanyak sesudah Bill Gates.”

Kemudian adalah mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Wartawan senior itu tampaknya makin penasaran dengan sosok pengusaha penyumbang Rp 2 triliun bagi penanganan Covid-19 di Sumsel. Dia terus berusaha mengetahui sosok almarhum Akidi Tio termasuk keluarganya.

Dalam unggahan Catatan Dahlan Iskan, dia menulis dua cacatan mengenai pengusaha lokasi Akidi Tio yang dikenal sangat dermawan tersebut. Dia berhasil menemui seseorang perempuan yang dikatakan sangat dekat dengan Heriyanti.

Wanita ini mengungkap uang Rp 2 Triliun itu benar – benar ada dan akan segera dicairkan. Dia membeberkan. Uang itu hasil usaha Aki dengan partner bisnis di Singapura dan Hongkong. Mereka juga punya aset dalam bentuk gedung – gedung.

Uang itu disebut tersimpan di Bank Singapura. Yang mana Heryanti berusaha mendapatkannya. Dia disebut mendapat kabar dari Singapura bahwa uangnya sudah bisa diambil. Sehingga berani menghadap Kapolda Sumsel untuk menyerahkan sumbangan secara simbolis.

Akidi Tio Tidak Masuk 10 Orang Terkaya Indonesia

Nama Akidi Tio, penyumbang Rp 2 Triliun bagi penanganan Covid-19 di Sumsel tidak masuk daftar orang terkaya di dunia. Namanya tidak ada dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.

Padahal, almarhum Akidi Tio dan keluarga saat ini tengah dikenal publik sebagai seorang dermawan dengan jumlah donasi yang sangat fantastik. Fakta ini tentunya memicu kejanggalan mengenai siapa sosok Akidi Tio sebenarnya.

Dokter Keluarga Akidi Tio Ungkap Sumbangan Rp 2 Triliun Sudah Ditransfer
Dokter keluarga Alm Akidi Tio, Prof. dr. Hardi Darmawan menjelaskan mengenai progres donasi uang Rp 2 Triliun.

Hal itu terungkap dalam tayangan kanal Youtube Helmy Yahya Bicara, pada Jumat (30/07/2021). “Penyerahannya sudah terjadi ya Prof?” tanyanya.

“Sudah, sudah, sudah,” jawab Prof Hardi. Hardi sendiri tidak menjelaskan secara lebih rinci terkait penyerahan sumbangan itu. Helmy Yahya bertanya lagi bantuan diserahkan secara transfer atau cash. “Sudah, sudah selesai itu dengan Pak Kapolda,” ungkap Hardi.

Heriyanti Ditangkap terkait Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun, Berstatus Tersangka

Polisi menangkap anak almarhum Akidi Tio. Setelah donasi yang disebut Rp 2 Triliun akan diserahkan bohong alias hoaks. Anak almarhum Akidi Tio, bernama Heryanti, malah disebut punya utang Rp 3 Miliar.

Dia tiba di Mapolda Sumsel dan langsung digiring masuk ke ruang Ditreskrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.

Heriyanti tampak menggunakan batik biru dengan celana panjang hitam, seraya menutup wajahnya dengan tangan. Dir Ditreskrimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan saat dikonfirmasi, enggan memberikan komentar terkait penjemputan Heriyanti. “Nanti saja ya,” ujarnya tegas.

Sementara, Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Ratno Kuncoro membenarkan hal tersebut. “Sekarang tersangka masih diperiksa. Statusnya saat ini sudah tersangka. Karena kita sudah mengumpulkan alat bukti yang cukup,” ujarnya, pada Senin (02/08/2021).

Tim yang dibentuk Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Eko Indra Heri sudah melakukan penelusuran sejak hari saat Heriyanti dan dokter pribadi keluarga Hardi Darmawan secara simbolis memberikan bantuan tersebut.

“Saya mewakili Polda Sumsel mengatakan hal ini. Unsur pidana sudah terpenuhi hingga akhirnya hari ini kita lakukan penindakan,” kata dia. {gonews}