News  

Sarankan Reshuffle Kabinet, Pengamat: Kinerja Menteri Jokowi Jauh Dari Ekspektasi, Sangat Mengecewakan

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zaki Mubarak merespons soal wacana reshuffle kabinet yang makin bergulir kencang.

Menurut Zaki, saat ini memang waktu yang tepat bagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengganti menteri yang bekerja tidak maksimal. “Reshuffle memang sudah perlu dilakukan,” ujar Zaki, Sabtu (14/8).

Zaki menilai ada banyak menteri di kabinet Presiden Jokowi saat ini yang bekerja tidak maksimal. “Kondisi objektif kinerja kementerian banyak di luar ekspektasi, sangat mengecewakan,” kata Zaki.

Selain itu, kata Zaki, di tengah situasi pandemi yang makin berat, beberapa menteri justru membuat manuver sendiri. Zaki kemudian menyinggung Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menurut Zaki, saat ini Airlangga Hartarto tengah sibuk kampanye calon presiden (capres) dan pasang baliho di mana-mana.

“Jadi saya mendorong keberanian Jokowi melakukan reshuffle untuk meningkatkan kepercayaan publik,” kata Zaki.

Seperti diketahui, isu reshuffle kabinet Presiden Jokowi ramai diperbincangkan belakangan ini.

Isu tersebut muncul lantaran banyak pihak yang tak puas dengan hasil kerja para menteri Presiden Jokowi, terutama terkait penanganan pandemi covid-19.

Wacana Reshuffle kabinet ini sudah muncul sejak bulan Juli lalu saat Jokowi merasa kecewa dengan menteri yang bepergian ke luar negeri saat PPKM Darurat.

Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memiliki alasan yang cukup untuk melakukan reshuffle kabinet.

Dia mengatakan itu merespons kekecewaan dan kemarahan Jokowi atas perilaku para menterinya yang pelesiran ke luar negeri di tengah penanganan pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu.

“Reshuffle menteri-menteri yang tidak memiliki kemampuan kerja bersama dalam penanganan pandemi,” kata Ramses seperti yang dilansir dari JPNN.com, Selasa (27/7).

Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia itu menegaskan, Presiden Jokowi harus dibantu oleh para menteri yang bisa bekerja sama menangani pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap masyarakat.

Sebab, presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan negara dan rakyat.

“Maka, presiden harus segera reshuffle menteri yang tidak bisa diajak bekerja sama dalam konteks penanganan masalah pandemi,” ucapnya.

Dosen Universitas Mercu Buana itu menyebut tidak masalah bila reshuffle itu dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

“Menurut saya tidak masalah, dia (Jokowi, red) mempunyai dasar untuk mereshuffle kabinetnya,” ujar Ramses.

Menurut penulis buku Ahok, Sang Pemimpin Bajingan itu, eks gubernur DKI Jakarta itu harus segera mengambil sikap tegas terhadap para pembantunya.

“Daripada beliau hanya kecewa, ngomong di publik, tetapi tidak melakukan reshuffle. Janganlah membiarkan menteri-menteri yang bekerja seperti itu,” pungkasnya. {rubrik}