News  

Jika Tuhan Menghendaki, Anies Tetap Akan Jadi Presiden RI Meski Ada Gerilya Parpol Yang Halangi

Meski Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah mengumpulkan 73 anggota DPRD DKI Jakarta untuk menolak interpelasi, PSI dan PDIP mengaku akan terus melobi anggota DPRD lain.

Anies bertemu dengan tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta tanpa adanya fraksi PSI dan PDIP DKI.

Pertemuan Anies dengan tujuh fraksi tersebut bertepatan sesudah fraksi PSI dan PDIP mengumumkan 33 anggota menandatangani usulan hak interpelasi terkait Formula E.

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, M Taufik mengatakan tujuh fraksi yang terdiri atas 73 anggota Dewan tidak setuju dengan usulan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan soal Formula E.

Taufik menyebut para anggota itu ingin Pemprov DKI berfokus pada penanganan pandemi Covid-19.

“Kami tujuh fraksi setara dengan 73 anggota tidak akan ikut interpelasi PSI dan PDIP, yang setara 33 anggota,” kata Taufik kepada wartawan, Jumat, 27 Agustus 2021.

Merespons hal ini, pengamat politik Tony Rosyid memprediksi bahwa gangguan terhadap Anies tidak akan berhenti sampai di sini saja.

“Kabarnya, sudah ada gerilya ke parpol-parpol untuk menghalangi dukungan ke Anies maju di pilpres 2024,” ujar Tony kepada wartawan, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Meski begitu, dia percaya, apabila Anies sudah ditakdirkan menjadi presiden, maka ia akan mencapai hal itu. “Kalau Tuhan menghendaki Anies menjadi presiden. Jadi, takdirnya akan tetap jadi presiden,” tuturnya.

Tony berpendapat, tugas Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta yang tinggal setahun lagi adalah menuntaskan janji-janji dan pekerjaan yang sudah dimulai.

Oleh karena itu, Tony berpesan agar Anies bisa menjaga integritas, mengingat rakyat membutuhkan pemimpin berintegritas selain berkapasitas.

“Tetap harus jaga integritas. Karena, rakyat butuh pemimpin yang berintegritas selain berkapasitas,” katanya.

Baginya, soal pemilihan presiden serahkan kepada rakyat. Karena, rakyat tidak akan buta untuk melihat mana yang terbaik buat bangsa ini.

“Tugas para pemimpin, khususnya pemimpin daerah adalah menunjukkan kinerja dan prestasi terbaik, bukan sibuk main medsos dan bikin pencitraan di media,” pungkasnya. {PR}