Benny K Harman: Saya Setuju Dengan Bu Megawati, Presiden Itu Petugas Partai!

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, menyoroti bahwa partai politik sangat berperan dalam menentukan kedudukan Presiden dan DPR. Dia pun mengaku setuju apabila Presiden adalah petugas partai yang tak dipungkiri akan membawa visi misi partai saat bertugas.

“Saya sebetulnya sangat setuju dengan pandangan dengan yang terhormat Ibu Megawati yang pernah menyampaikan presiden itu petugas partai.

Sebagai petugas partai lalu mereka akan jalankan visi dan misi partainya. Jadi suka tidak suka, itu sistem politik yang kita alami saat ini,” kata Benny dalam diskusi virtual yang digelar Formappi, Senin (30/8).

“Presiden terpilih, DPR terpilih pasti dalam jalankan tugas dan fungsinya pasti komunikasi ke parpolnya. Nah, dari gambaran singkat peran parpol dalam demokrasi dan sistem negara kita, demokrasi kita ke depan sangat ditentukan kualitas dan tata kelola parpol,” imbuh dia.

Oleh sebab itu, Benny mengingatkan perlu adanya reformasi atau tata kelola partai yang baik yang mengutamakan kepentingan rakyat. Menurutnya, parpol harus bisa memiliki visi dan misi yang sejalan dengan rakyat untuk menciptakan kader-kader yang berkualitas.

“Kalau tata kelola dan kualitasnya jelek, maka saya yakin pemimpin-pemimpin yang direkrut parpol juga pasti sama. Misal dia pakai money politics, dia akan berusaha mengembalikan uang yang dia pakai untuk parpol. Ini kenapa banyak menteri dan kepala daerah yang terjerat korupsi,” terang dia.

Mau tidak mau, lanjut Benny, parpol harus dibangun untuk kekuatan rakyat, harus memahami ide dan cita-cita negaranya, meluruskan masalah-masalah yang dihadapkan rakyatnya, dan bisa membuat agenda untuk menyelesaikan masalah-masalah rakyatnya.

Parpol wajib menyiapkan kader, calon pemimpin untuk presiden, menteri, dan DPR untuk menyelesaikan masalah rakyat, untuk mencapai cita-cita negara.

Sayangnya, Benny berpendapat parpol yang ada sekarang masih jauh dari ideal. Parpol seringkali hanya mengutamakan kehendak kelompok tertentu dan belum menjadi kekuatan rakyat.

“Rekrutmen parpol bermasalah. Demokrasi internal parpol belum jalan dan tidak ada transparansi dalam menentukan kebijakan. [Di sisi lain] kesadaran rakyat dengan parpol masih kurang. Kemudian masalah iuran anggota partai enggak jalan,” terang dia.

Sehingga, Benny memiliki sejumlah catatan yang harus diperbaiki parpol jelang pemilu 2024. Pertama, parpol perlu mengembangkan kultur demokrasi termasuk suksesi internal partai dan menjunjung tinggi prinsip meritokrasi karena tata kelola itu penting.

Selain itu, parpol harus semakin menjadikan keprihatinan rakyat sebagai perjuangan partai dan transparan dalam pengambilan keputusan.

“Saya rasa sejumlah survei memperlihatkan partai yang sebelumnya tinggi elektabilitasnya menurun. Termasuk partai saya dulu banyak korupsi, kemudian dihukum rakyat dalam bentuk penurunan kursi di parlemen.

Partai juga harus terapkan disiplin ketat ke anggotanya. Kemudian bagaimana anggota parpol merasa penting dan ikut membesarkan parpol misal dengan beri iuran,” tutur Benny.

“Parpol perlu terus menerus dialog dengan masyarakat. Lalu melakukan pendidikan politik, supaya rakyat tahu hak politiknya dan tahu pentingnya parpol.

Partai pun perlu bangun sistem kedap korupsi. Terakhir, peran negara itu penting fasilitasi untuk munculnya parpol yang berorientasi pada kepentingan rakyat,” tandasnya. {kumparan}