Sarankan Mensos Risma Ke Psikolog, Pandji Pragiwaksono: Sembuhkan Penyakit Cepat Marah

Komika Pandji Pragiwaksono merasa kasihan ke Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini karena punya sifat cepat marah. Video yang memperlihatkan Risma marah-marah beberapa kali viral di media sosial.

Terbaru, Risma marah-marah saat berkunjung ke Gorontalo, Sulawesi Utara, ketika dihadapkan dengan masalah data penerima bantuan sosial (bansos) yang semrawut.

Risma bahkan sempat mengancam koordinator penyalur bantuan sosial Kabupaten Gorontalo saking jengkelnya.

“Tak (saya) tembak kamu, ya! Kamu tak tembak, ya,” kata Risma kepada koordinator itu sambil menunjuk-nunjuk.

Aksi Risma marah-marah yang sempat viral lainnya adalah ketika berkunjung ke Balai Wyataguna, Kota Bandung pada bulan Juli 2021.

Saat itu, Risma marah kepada salah satu aparatur sipil negara (ASN) di sana hingga mengancam akan memutasinya ke Papua.

Risma juga marah ketika mendapati dapur umum di Balai Wyataguna tidak memiliki kompor.

Mantan Wali Kota Surabaya itu bergegas mencari kompor gas dengan berkeliling ke sejumlah pasar di Kota Bandung namun hasilnya nihil.

Disarankan Temui Psikolog

Pandji Pragiwaksono yang mengomentari aksi Risma marah-marah di Balai Wyataguna itu mengatakan, dirinya juga pernah seperti Risma yakni memiliki sifat mudah marah.

“Gue berubah gara-gara gue akhirnya memutuskan ketemu sama psikolog. Sejak itu gue rutin komunikasi sama psikolog,” kata Pandji dalam video yang diunggah di kanal Youtube Pandji Pragiwaksono pada 15 Juli 2021.

“Ketemu psikolog membuat gue paham masalah gue di mana. Memahami salahnya di mana, itu membantu sekali dalam mengubah diri gue.”

“Makanya waktu gue melihat Bu Risma (marah-marah), gue langsung bergidik. Bukan karena Bu Risma, tapi gue melihat diri gue di video itu. Itu kayak gue zaman dulu,” sebut Pandji lagi.

Pandji Pragiwaksono kemudian menyarankan agar Risma menemui psikolog untuk mengobati penyakit mental mudah marah.

“Tapi mohon disadari, ya. Ketemu psikolog itu sering banget dianggap sebagai orang gila. Ketemu psikolog itu bukan berarti gila, ketemu psikolog itu berarti lo peduli sama kesehatan jiwa. Beneran, deh,” sebut Pandji.

“Apalagi kalau kita merasa punya tanggung jawab besar seperti halnya Bu Risma atau pejabat-pejabat lainnya,” ucap Pandji mengumbuhkan. {PR}