Ingatkan Megawati, MS Kaban: Jangan Sampai Patungisasi Bung Karno Bernasib Seperti Patung Stalin

Usulan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang ingin patung Soekarno dibuat di semua daerah ikut dikomentari politisi Partai Ummat, MS Kaban.

Ia mengingatkaan Megawati bahwa Bung Karno, sebagai Bapak Proklamaror Indonesia, tidak akan dilupakan oleh seluruh generasi bangsa ini hingga kiamat.

“Mbak Mega yg tercinta. Bung Karno sbg Proklamtor RI sampai kiamat tdkkan dilupakan seluruh generasi bgsa ini,” kata MS Kaban melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (29/10/2021).

Tak sampai di situ, MS Kaban tak ingin apa yang terjadi dengan patung diktator Uni Soviet Joseph Stalin juga menimpa patung Bung Karno nanti.

Diketahui, patung Stalin di seluruh Rusia dirobohkan pada 1956 setelah pemimpin Uni Soviet saat itu Nikita Kruschev menghina Stalin di hadapan Partai Komunis.

Mantan Ketua Umum PBB itu mengingatkan bahwa Bung Karno adalah pencetus Nasakom (nasionalisme, agama, dan komunisme) yang menimbulkan NKRI yang berdarah-darah.

“Tapi patungisasi Bung Karno jangan-jangan nasibnya suatu saat seperti patung Stalin. “Ingat Bung Karno pencetus Nasakom yang menimbulkan NKRI berdarah darah,” sebutnya.

Sebelumnya, Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri berharap patung Sukarno dibangun di seluruh daerah. Kata Mega, Soekarno telah mewariskan banyak pemikiran dan ideologi untuk bangsa Indonesia.

“Jadi, kalau memungkinkan, maka tentunya tidak perlu terburu-buru, karena kita sifatnya gotong royong, bikin lah di setiap daerah yang namanya patung beliau (Bung Karno),” ujar Mega dalam acara Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai yang digelar secara virtual, Kamis (28/10/2021).

Oleh karena itu, pembuatan patung Bung Karno bisa jadi upaya untuk mengingatkan sosok Bung Karno kepada generasi muda.

“Ya memang itu sifatnya simbolis, tapi kalau hanya dikatakan saja memungkinkan orang akan melihat bahwa bagaimana toh sosoknya. Patung itu kan merepresentasikan sosok seseorang. Diponegoro begini, Bung Karno begitu,” ungkap Mega. {fajar}