News  

Usir 20 Pengusaha Sawit Saat Rapat Bahas Banjir, Gubernur Kalbar Sutarmidji: Kurang Ajar Semua!

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengusir 20 pengusaha sawit saat digelar rapat di kantor Gubernur, Selasa, 9 November 2021. Ia mengatakan, perusahaan sawit tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir di beberapa wilayah di Kalbar saat ini.

“Kemarin kumpul dengan asosiasi perkebunan sawit, alasannya banyak amat. Saya usir mereka, jadi di pertemuan itu tidak ada keputusan. Jadi saya usir dari Kantor Gubernur.

Ada 20 pengusaha sawit. Itu pada kurang ajar semua itu, yang seperti itu. Mereka itu bagian yang membuat dampak sekarang, jangan mereka pikir seenaknya saja sekarang,” jelasnya, Rabu, 10 November 2021.

Midji berang terhadap pengusaha sawit tersebut, karena ia menilai ekosistem di Kalbar rusak karena para perusahaan tersebut, namun tak mempedulikan dampak yang terjadi pada lingkungan.

Alasannya kebun mereka tidak di daerah terdampak banjir. Betul memang. Tapi kan yang namanya ekosistem itu satu kesatuan, bukan terpisah. Itu otak mereka itu cuma mau cari kaya di Kalbar, tapi tak mau peduli tentang Kalbar,” kata Sutarmidji.

Ia menegaskan, selanjutnya ia tak ingin berhubungan lagi dengan 20 pengusaha sawit tersebut. Midji malah mengusulkan untuk mencabut lahan konsensi mereka.

“Orang-orang yang cuma disuruh ngomong saja, tapi tak bisa ambil keputusan. Mereka kira Pemda ini bisa dibuatnya main-main. Saya usir semua. Saya tidak mau lagi berhubungan lagi sama mereka. Percayalah, selama yang nama Sutarmidji jadi Gubernur, tidak akan mau berhubungan lagi sama perusahaan sawit,” ucapnya.

“Ada apapun, saya tidak peduli. Mau mereka diprotes masyarakat, terserah saja. Saya mau, saya usulkan untuk dicabut. Kemudian pajak air permukaan, mereka harus bayar.

Saya mau audit pajak air permukaan puluhan tahun yang lalu harus dibayar. Kemudian PKB-BBNKB, itu kan menggemplang semua. Menggunakan kendaraan, tapi tak bayar pajaknya,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan, bahwa nantinya pihaknya akan melakukan razia di tengah jalan. Karena menurutnya, aktivitas mereka cukup merusak jalan.

“Coba saja nanti. Mau saya razia semua itu di tengah jalan. Percaya omongan saya. Mau sawitnya ada di muatan truk, saya suruh turunkan, merusak jalan saja. Yang paling banyak merusak jalan itu kan perkebunan sawit, tapi mereka begitu masyarakat butuh, mereka tidak berbuat,” imbuhnya.

Menurut informasi, kata Midji, pihak perusahaan sawit tersebut sedang berusaha untuk mengumpulkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir tersebut, namun ia sudah tak perduli.

“Sekarang katanya sudah kumpulkan bantuan. Terserahlah, mau kumpulkan apapun, kita tak peduli. Memangnya kalau tidak ada perusahaan sawit, kita tidak bisa urus masyarakat. Liat saja nanti, apa yang saya buat. Nangis mereka pasti. Percayalah omongan saya. Saya doakan kebun mereka busuk semua,” pungkasnya. {kumparan}