News  

Cegah COVID-19 Gelombang 6, Jepang Gratiskan Tes PCR dan Antigen

Untuk mencegah covid-19 ‘gelombang keenam’, Pemerintah Jepang memutuskan untuk menggratiskan tes PCR dan tes antigen bagi individu tanpa gejala.

Selain tes gratis, pemerintah Jepang juga meminta prefektur menyiapkan fasilitas khusus sehingga semua orang sakit ringan bisa tinggal di “fasilitas tunggu” seperti hotel.

“Tujuannya adalah untuk mendeteksi individu positif pada tahap awal dan mencegah kejengkelan mereka. Demikian juga “fasilitas menunggu” untuk orang sakit ringan juga tersedia,” ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (8/11/2021).

Biaya PCR dan tes lainnya itu akan diberikan gratis jika dokter atau puskesmas telah menentukan bahwa pasien mengalami gejala demam atau kontak dekat dengan pasien, tetapi ada biaya untuk tes mandiri.

Untuk meningkatkan jumlah tes secara signifikan ketika infeksi virus corona menyebar, atas kebijaksanaan prefektur, bahkan orang tanpa gejala akan gratis di lokasi tes yang disetujui oleh prefektur.

Saat menggunakan “paket vaksin/tes” yang melonggarkan pembatasan perilaku dengan menggunakan sertifikat vaksinasi, biaya pengujian untuk orang yang tidak dapat divaksinasi karena konstitusi mereka atau anak-anak di bawah 12 tahun akan gratis.

Biaya vaksin ditanggung oleh dana masyarakat untuk menghilangkan rasa ketidakadilan.

Selama “gelombang kelima” musim panas lalu, ketika jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 mencapai jumlah tertinggi, pemerintah terpaksa merawat pasien di rumah, dan banyak pasien jatuh sakit.

“Minta prefektur untuk mempersiapkan “fasilitas”. Selain hotel, kebijakannya adalah mengizinkan fasilitas sederhana seperti prefab agar bisa langsung dipasang saat infeksi menyebar.

Di fasilitas tersebut, perubahan kondisi fisik akan dikelola dengan alat “pulse oximeter” yang mengukur konsentrasi oksigen dalam darah, dan dokter serta perawat juga akan ditugaskan,” jelasnya.

Untuk vaksinasi ketiga Covid-19 (booster) yang dijadwalkan akan dimulai Desember, kebijakan mengizinkan vaksinasi di tempat kerja akan dimasukkan dalam langkah-langkah komprehensif.

Di Markas Besar Penanggulangan Pemerintah pada tanggal 15 Oktober, Perdana Menteri Fumio Kishida menunjukkan kerangka penanggulangan gelombang ke-6 kepada menteri terkait dan menginstruksikan mereka untuk berkoordinasi dengan prefektur dan lainnya untuk menyusun gambaran keseluruhan penanggulangan.

Ke depannya, pemerintah akan berupaya menyeimbangkan penanggulangan virus corona dan kegiatan ekonomi meski infeksi kembali merebak.

Langkah-langkah untuk mengurangi pembatasan perilaku saat menggunakan “paket vaksin/tes” yang ditunjukkan di Markas Besar Penanggulangan Pemerintah pada 28 September sedang disesuaikan untuk dimasukkan dalam kebijakan koping dasar yang akan memandu penanggulangan corona.

Bahkan dalam keadaan darurat, jika persyaratan terpenuhi, restoran akan buka hingga jam 9 malam, termasuk penyediaan minuman beralkohol, dan acara dengan kapasitas 100 persen akan dimungkinkan.

Dinilai sebagai hasil dari melanjutkan survei percontohan, tidak ada masalah dan diperkenalkan dengan sungguh-sungguh.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang. {tribun}