News  

“Mau Ketemu Presiden di Istana, Tahunya Ada di Balai Kota”

Judul tulisan ini meminjam teriakan massa buruh saat berdemonstrasi di Balai Kota, Kamis 18 November 2021.

Massa demo berasal dari Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI).

“Ke Istana mau ketemu Presiden dia ga ada, tahunya ada di Balai Kota,” teriak massa pendemo.

Letak Balai Kota memang berseberangan dengan Istana. Hanya terhalang Monumen Nasional (Monas).

Balai Kota berada di Jl. Medan Merdeka Selatan. Sedangkan Istana terletak di Jl. Medan Merdeka Utara.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menemui buruh di Jl. Medan Merdeka Selatan. Tepatnya, depan Balai Kota. Tempat Gubernur Anies sehari-hari berkantor.

Sikap Gubernur Anies menemui massa pendemo disambut antusias. Bahkan, Gubernur Anies sempat duduk lesehan bersama para buruh.

Tidak hanya oleh massa pendemo yang mengpresiasi Gubernur Anies. Apresiasi datang pula dari seluruh penjuru Indonesia.

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 36 tahun 2021yang mengatur soal pengupahan. Kenaikan UMP 2022 hanya 1,09% atau naik hanya Rp 47.960. Sedangkan buruh menuntut kenaikan upah sebesar 3,57%.

Merespon tuntutan buruh. Gubernur Anies merespon dengan sangat cerdas. Tidak kabur ke Bandara. Apalagi kabur ke Kalimantan.

“Keputusan kenaikan UMP berada di tangan Pemerintah Pusat. Pemprov DKI akan membantu meringankan biaya hidup buruh di Jakarta melalui beberapa program,” kata Gubernur Anies.

Seperti menghadirkan pangan murah, memberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan menanggung biaya transportasi. Dengan cara ini, maka upah yang diterima akan menjadi cukup.

Gubernur Anies terakhir mengajak massa menyanyikan lagu Padamu Negeri. Massa buruh menyambutnya dengan teriakan, “Hidup Pak Anies… hidup Presiden Indonesia.”

Malah ada media yang memberikan headline dengan judul, “Anies Temui Buruh, Teriakan Hidup Presiden Indonesia Bergemuruh.”

Bandung, 15 Rabiul Akhir 1443/19 November 2021
Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial