Indikator: Elektabilitas Golkar Disalip Gerindra

Indikator burhanudin muhtadi Golkar Disalip Gerindra

Lembaga riset Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai dinamika keterpilihan partai politik pada Pemilu 2019.

Berdasarkan survei yang digelar pada 25-31 Maret 2018 tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih yang tertinggi.

Partai berlambang kepala banteng tersebut mendapatkan angka 27,7 persen, Gerindra 11,4 persen, Golkar 8 persen, Demokrat 6,6 persen, PKB 5,8 persen, Perindo 4,6 persen, PKS 4 persen, PPP 3,5 persen, NasDem 2,7 persen, PAN 1,9 persen, Garuda 0,7 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,3 persen, Berkarya 0,3 persen, PSI 0,2 persen, dan lainnya 0,1 persen‎.

“Per Maret ini Golkar disalip Gerindra, saya duga karena panasnya mesin Partai Gerindra,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Jalan Cikini V, Jakarta, Kamis, (3/5/2018).

Posisi Partai Golkar mengalami penurunan dibanding survei serupa September 2017 lalu. Enam bulan lalu elektabilitas Golkar masih pada angka 12 persen.

Sedangkan Gerindra mengalami kenaikan dari 10,3 menjadi 11,4 persen. ‎”Ini ada PR besar bagi Partai Golkar,” katanya.

Yang cukup mengejutkan, kata Burhanudin, masuknya Partai Perindo ke jajaran enam partai elektabilitas tertinggi.

Hal itu membuat partai besutan Hary Tanoesoedibjo tersebut menjadi satu-satunya partai baru yang posisinya relatif aman dari batas ambang parlemen.

Menurut Burhanudin, semua angka tersebut bisa berubah, ‎apalagi masih ada 21, 6 persen yang belum menentukan pilihan. “Dan mereka yang sudah menentukan pilihan bisa saja berubah,” jelasnya.