News  

MUI Tawarkan Standardisasi Dai Untuk Jenderal Dudung Bila Ingin Ubah Profesi Jadi Ulama

Pernyataan KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman tentang imbauan untuk tidak terlalu dalam mempelajari agama terus menuai kritik dan perdebatan.

Kali ini Ketua MUI Pusat, KH. Cholil Nafis menanggapi kabar pernyataan KSAD dengan mempertanyakan maksud dari jenderal bintang empat itu.

Cholil Nafis mempertanyakan sekaligus menawarkan yang bersangkutan untuk mengikuti sertifikasi dai yang dipelopori MUI.

“Apa maksudnya jgn terlalu dalam mempelajari agama? Saya menawarkan standarisasi da’i MUI klo mau berganti profesi sbg penceramah agama he hehe.” tuturnya melalui akun Twitter @cholilnafis.

KH. Cholil Nafis mengekspresikan kebingungannya terkait dengan pernyataan Jenderal Dudung yang mengatakan bahwa beragama itu jangan terlalu dalam.

Ia juga heran sekaligus mempertanyakan alasan seorang Jenderal TNI yang notabene mengurus pertahanan dan keamanan negara berkomentar terkait urusan keberagamaan.

Cholil Nafis juga menawarkan sang jenderal untuk mengikuti sertifikasi yang difasilitasi oleh MUI bilamana ingin berpindah profesi dari seorang militer menjadi pendakwah.

Menurut Cholil Nafis sebaiknya, KSAD lebih berfokus pada tugas intinya yaitu menjaga kedamaian dan keamanan di Indonesia.

“Baiknya fokus pada tugas pokoknya aja, yaitu pertahanan negara dan menumpas perusuh dan pembangkang NKRI,” katanya.

Ia juga meminta agar Jenderal Dudung fokus mengurusi pertahanan negara dan memberantas para perusuh dan pembangkang di Indonesia.

Sebelumnya, pernyataan Dudung terkait keseriusan dalam beragama memang menjadi polemik baru-baru ini.

Pernyataannya dinilai banyak pihak dan pengamat sebagai tidak bijak karena sudah keluar dari ranah keahliannya di bidang militer. Baru-baru ini Jenderal Dudung kembali menjadi perhatian setelah menyebut bahwa orang tidak perlu terlalu dalam mempelajari agama. {PR}