News  

Sentuh Rp 14.124 per Dolar AS, Rupiah Makin Terpuruk

Rupiah Kian Terpuruk

Usai kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) menjadi 4,5 persen kemarin, nilai tukar atau kurs rupiah justru kian terpuruk hingga menyentuh Rp 14.124 per dolar AS pada 09.39 WIB.

Padahal, pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, rupiah masih berhasil menguat tipis sebanyak 0,04 persen atau 5 poin dari Rp14.058 per dolar AS pada penutupan kemarin.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada melihat bahwa pergerakan rupiah hari ini masih akan berada di kisaran Rp14 ribu per dolar AS, meski ada sentimen positif dari kenaikan suku bunga acuan BI sebanyak 25 basis poin menjadi 4,5 persen.

Menurutnya, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hanya akan mengangkat rupiah sesaat karena terpenuhinya ekspektasi pasar.

Namun, dengan sentimen lain yang datang dari meningkatnya utang pemerintah mencapai Rp4.180 triliun per April 2018, maka pergerakan rupiah diproyeksi hanya menguat tipis pada akhir perdagangan hari ini.

“Hal ini (data utang) dapat menjadi penghalang kenaikan (rupiah) tersebut. Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp14.055 dan resistance Rp14.039 per dolar AS,” ujar Reza, Jumat (18/5).

Bersama rupiah, seluruh mata uang negara lain di kawasan Asia juga terpuruk. Mulai dari, won Korea Selatan 0,01 persen, peso Filipina 0,1 persen, dolar Singapura 0,03 persen, baht Thailand 0,07 persen, ringgit Malaysia 0,2 persen, renminbi China 0,05 persen, dan yen Jepang 0,14 persen.

Untuk mata uang negara maju di dunia bergerak variasi, euro Eropa dan dolar Australia tetap menguat masing-masing 0,09 persen dan 0,01 persen. Namun, poundsterling Inggris, rubel Rusia, dolar Kanada melemah, masing-masing 0,01 persen, 0,03 persen, dan 0,13 persen.