News  

Dua Wanita Indonesia Taklukkan Puncak Everest

Wanita Indonesia Taklukkan Puncak Everest

Tim WISSEMU (The Women of Indonesia’s Seven Summits Ekspedition Mahitala Unpar) yang terdiri dari Mathilda Dwi Lestari (24) dan Fransiska Dimitri Inkiriwang (24), berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Everest (8.850 mdpl).

Pencapaian ini juga menggenapkan puncak perjalanan panjang Tim WISSEMU, sejak pertama kali mendaki dari 7 puncak di 7 lempeng benua pada 13 Agustus 2014 silam.

Semua berawal dari Ndugu-ndugu atau Carstensz Pyramid, Papua yang dilanjutkan dengan perjalan ke Elbrus (Rusia), Kilimanjaro (Tanzania), Aconcagua (Argentina), Vinson Massif (Antartika), Denali (AS) dan yang terakhir berhasil menginjakkan kakinya dan mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi bumi.

Dari Everest Base Camp dengan ketinggian 5.150 mdpl, tim WISSEMU membutuhkan enam hari untuk mencapai puncak Everest. Pendakian menuju puncak ini dimulai pada jam 00.47 di hari yang sama dengan hari di mana tim berhasil menggapai puncak, dari tempat tim bermalam di lereng gunung dengan kemiringan 30 derajat.

Perjalanan yang tidak mudah ini memiliki beberapa medan ekstrem yang harus dilewati, yakni Mushroom Rock, Third Step, Final Snow Slope, dan The Dihedral, dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.

Sementara itu, dari Camp 3 menuju puncak, tim WISSEMU harus melewati jurang teramat dalam yang menganga di sisi kiri dan kanan para pendaki.

 

“Luar Biasa, Mathilda Dwi Lestari dan Fransiska Dimitri Inkiriwang dari MAHITALA Universitas Parahyangan Bandung yang tercatat sejarah sebagai perempuan pertama asal Indonesia yang berhasil mencapai puncak everest,” tulis Imam di akun instagramnya nahrawi_imam.

Ia menambahkan, keduanya masih muda dan punya semangat dengan mental yang kuat untuk taklukan puncak tertinggi dunia. “Semoga menjadi inspirasi anak-anak muda lain untuk menggapai cita-citanya,” imbuhnya.

Dengan dikibarkannya bendera merah putih di tengah embusan angin dingin puncak Everest, maka Indonesia memiliki dua perempuan pertama di Asia Tenggara yang memiliki gelar Seven Summiteers versi Reinhold Messner.

Messner sendiri adalah orang yang menetapkan bahwa puncak tertinggi di lempeng benua Australia adalah Carstensz.