Mahyudin Cerita Indahnya Piagam Madinah

Mahyudin Piagam Madinah Umat Islam Samarinda

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin meminta umat Islam agar menyampaikan keindahan ajaran Islam kepada semua orang. Hal ini disampaikan ketika memberi tausiyah dalam kegiatan taraweh di Masjid Islamic Center, Samarinda, Kalimantan Timur, (03/06/18). “Sampaikan keindahan Islam pada semua,” katanya.

Menurut Mahyudin, ketika agama Islam masuk ke nusantara, di mana saat itu sudah ada agama Hindu dan Budha, Islam disebarkan dengan cara damai. “Sunan Kalijaga menyebarkan Islam lewat wayang kulit,” ujarnya.

Penyebar Islam yang lain juga menyebarkan Islam lewat seni dan budaya. “Beberapa waktu yang lalu saya ziarah di makam Syeh Maulana Malik Ibrahim,” kata legislator asal dapil Kaltim ini.

Mahyudin pun mempunyai pengalaman yang sama. Dirinya tak pernah memaksa orang lain masuk Islam namun secara kesadaran sendiri, istri, saudara istri dan sopirnya, menjadi mualaf. “Bagi Islam, tak ada pemaksaan dalam beragama”, tegas Mantan Bupati Kutai Timur ini.

Dalam soal keindahan Islam, Mahyudin menceritakan bagaimana Piagam Madinah semasa Nabi Muhammad disepakati. Dalam Piagam Madinah tersebut ada perjanjian perdamaian antara ummat Islam, Yahudi, dan Nasrani.

Menurut Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini, Sila I Pancasila pun juga mengatur hal yang demikian ketika antar ummat beragama berbangsa dan bernegara.

Mahyudin menyayangkan sikap radikal. Dirinya menyarankan masyarakat belajar agama secara tuntas dan tidak separuh-separuh. “Kadang-kadang kita merasa pintar. Bisa satu, dua, ayat saja sudah merasa pintar,” ujarnya.

Mahyudin mengajak umat Islam meningkatkan ibadah puasa. Karena Ramadhan bulan penuh berkah. “Bila tahu keutamaan puasa, kita ingin semua bulan adalah bulan puasa. Dalam bulan puasa, seluruh pahala dilipatgandakan,” katanya.