News  

2 Unit Boeing Ditarik Lessor, Pesawat Garuda Indonesia Terus Berkurang

Pesawat Garuda Indonesia terus berkurang seiring dengan terus dikembalikannya ke lessor atau perusahaan penyewa pesawat. Terbaru, manajemen baru saja mengembalikan satu dari dua pesawat jenis Boeing 777-300 ER pada Minggu (13/2).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra mengatakan pesawat pertama yang dikembalikan terdaftar dengan nomor registrasi PK-GIE. Pesawat tersebut diberangkatkan pukul 16:00 WIB dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, menuju Victorville, California.

“Pengembalian armada B777-300 ER yang kedua dilakukan pada Maret 2022,” kata Irfan dalam keterangan tertulis, Senin (14/2).

Selanjutnya, Garuda Indonesia akan intensif bernegosiasi dengan lessor lain, khususnya terkait rencana percepatan pengembalian armada yang mengacu pada aspek legalitas dan compliance.

“Pengembalian pesawat untuk mengoptimalkan strategi restrukturisasi armada sebagai langkah transformasi bisnis dan pemulihan kinerja, guna menjadikan Garuda Indonesia sebagai entitas bisnis yang semakin cerdas, adaptif, dan punya daya saing,” ujar Irfan.

Dengan ditariknya dua pesawat Boeing 777-300 ER, jumlah pesawat Garuda Indonesia terus berkurang.

Pengurangan ini memang masuk dalam rencana besar perusahaan sejak tahun lalu untuk menyelesaikan utang yang menggunung. Biaya sewa pesawat Garuda tercatat menjadi yang paling mahal di dunia dan membebani keuangan negara.

Berdasarkan catatan kumparan, pada Juni 2021, Garuda Indonesia telah mengembalikan dua pesawat B737-800 NG sewaan kepada lessor.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen GIAA menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan upaya perseroan untuk menekan beban biaya sewa pesawat.

Seperti diketahui, bisnis maskapai tengah lesu namun perseroan tetap harus membayar kewajiban sewa pesawat.

“Dengan adanya pengembalian 2 pesawat B737-800 (PK-GMS & PK-GMZ), hal tersebut akan mengurangi beban/future obligation Perseroan di masa yang akan datang,” tulis Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetyo, dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (29/6).

Selang satu bulan, pada Agustus 2021, Garuda Indonesia juga terpantau mengembalikan 9 pesawat sewaan ke lessor Aercap Ireland Limited (Aercap). Lessor yang berbasis di Dublin, Irlandia tersebut, merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Pada laman resmi perusahaan, Aercap menyebut memiliki 200-an maskapai penerbangan sebagai mitra bisnisnya, termasuk Garuda Indonesia.

Diserahkannya 9 unit pesawat milik Aercap oleh Garuda Indonesia itu, terpantau dari aplikasi flightradar24.

Kesembilan pesawat itu seluruhnya jenis Boeing 737-800 NG, masing-masing dengan nomor registrasi PK-GNV, PK-GNU, PK-GNS, PK-GNP, PK-GNO, PK-GNK, PK-GNJ, PK-GNH, dan PK-GND.

Kesembilang pesawat itu diterbangkan ke Alice Spring, Australia. “Iya, (dikembalikan ke) Aercap,” kata Irfan singkat, Rabu (4/8). {kumparan}