Sukar Cari Sekualitas Jokowi, Panda Nababan: Maka Muncul Wacana Perpanjangan Jabatan Presiden

Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan menilai, munculnya wacana penundaan Pemilu 2024 maupun perpanjangan masa jabatan presiden karena sampai saat ini belum ada calon presiden yang memiliki kualitas seperti Joko Widodo.

“Jadi kalau saya lihat kegalauan sekarang, buka kulit tanpa isi, itu sudah sukar mencari orang sekualitas Jokowi,” kata Panda mengutip 20Detik, Kamis (3/3).

Menurut Panda, hal ini bukan sekadar interprtasi dirinya, melainkan fakta di lapangan. Ia pun menyebut, diskusi publik terkait hal ini justru menjadi ironi.

“Karena sukar mencari orang sekaliber Jokowi atau lebih tinggi dari Jokowi. Maka timbul lah itu, diperpanjang lah, diteruskan lah, tiga periode lah, itu yang saya lihat menjadi masalah,” tuturnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya memastikan bahwa sikap partai menolak wacana tersebut. Hasto menegaskan bahwa partainya taat terhadap konstitusi negara.

Berdasarkan hasil survei LSI, Hasto menyebut bahwa mayoritas masyarakat menolak penundaan Pemilu 2024.

“Semua punya sikap yang sama, bagaimana kultur demokrasi lima tahunan itu telah terbangun dan disitulah proses regenerasi kepemimpinan lima tahunan dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata dia menambahkan.

Tidak hanya itu, menurut Hasto sikap PDIP ini juga senafas dengan sikap Presiden Joko Widodo. Beberapa waktu lalu, Jokowi memang sempat menegaskan bahwa ia menolak usulan tersebut.

Namun, ketika wacana ini bergulir kembali, belum ada pernyataan resmi dari Jokowi.

“Sejak awal ketika kami menyampaikan sikap, kami tegaskan bahwa sikap PDIP ini senafas dengan sikap Presiden Jokowi karena di dalam kultur kepemimpinan kita seorang pemimpin itu kan diukur dari konsistensi dalam sikapnya,” ujar Hasto.

Seperti diketahui, wacana penundaan Pemilu 2024 kembali mencuat. Sejumlah ketua umum partai politik telah menyampaikan hal ini.

Mulanya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang melontarkan pertama kali usulan tersebut. Usulan itu kemudian disambut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga menyampaikan hal serupa. {cnn}