News  

Pemerintah Cabut HET, Harga Minyak Goreng Kemasan Langsung Melambung Tinggi

Harga minyak goreng kemasan langsung melambung, setelah pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter. Kebijakan pencabutan HET itu disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, Selasa (15/3).

Di media sosial pada Rabu (16/3), beredar foto-foto harga minyak goreng kemasan naik jadi Rp 23.900 per liter atau untuk kemasan 2 liter ada yang ditawarkan hingga Rp 47.900. Hal itu seperti diunggah akun @QaillaAsyiqah.

Demikian juga pantauan kumparan di sejumlah e-commerce pada sekitar pukul 15.30 WIB, harga minyak goreng kemasan sudah melonjak.

Misalnya, minyak goreng kemasan 1 liter yang sebelumnya dipatok pemerintah Rp 14.000, kini di Shopee ada yang menjualnya Rp 25.000 untuk merek Filma. Di Tokopedia, minyak goreng Filma 2 liter ada yang dijual Rp 40.500 dan merek Fortune dijual Rp 45.999.

Sebelumnya Airlangga Hartarto menyatakan, dengan tidak lagi dipatok HET, diharapkan minyak goreng akan tersedia di pasar dan tidak langka lagi.

“Terkait harga (minyak goreng) kemasan lain, akan menyesuaikan terhadap nilai daripada keekonomian. Sehingga tentu kita berharap bahwa dengan nilai keekonomian tersebut, minyak kelapa sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional,” kata Airlangga Hartarto.

Harga minyak goreng di pasaran usai pencabutan HET, dinilai kalangan pengusaha masih dalam kisaran harga keekonomian.

Plt Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) sekaligus Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, menyatakan harga keekonomian minyak goreng kemasan paling murah Rp 22.800 per liter.

Hal itu menurutnya, dengan asumsi harga crude palm oil (CPO) yang saat ini di level Rp 15.864 per kg ex Dumai.

“Kalau minyak goreng kemasan sederhana itu perhitungan kami Rp 22.800 sampai Rp 23.000 per liter. Kalau curah itu paling Rp 21.350 sampai Rp 21.500 per liter. Sekitar itu,” kata Sahat kepada kumparan, Rabu (16/3).

Sementara untuk minyak goreng kemasan premium, Sahat mengestimasi harga keekonomiannya sekitar Rp 25.000 sampai Rp 25.500 per liter.

“Tapi kalau melihat pasar, di pasar katanya (minyak goreng premium) cuma Rp 23.900. Jadi sudah bagus itu. Itu yang minyak premium. Karena premium itu kualitasnya beda dengan curah,” jelas Sahat.

Sebelumnya pemerintah mematok HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, sementara minyak goreng kemasan sederhana dan premium masing-masing dijual Rp 13.500 dan Rp 14.000 per liter.

Walau HET dicabut, Sahat menilai harga tidak akan melambung tinggi seperti yang terjadi dahulu. Hal itu menurutnya karena ada kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) yang mengharuskan produsen mengalokasikan 30 persen CPO nya ke dalam negeri. {kumparan}