Vokalis band Indie Efek Rumah Kaca (ERK) Cholil Mahmud bergabung ke Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS). “Iya (Cholil Mahmud), bagian dari badan pengurus,” kata Wakil Koordinator II KontraS Ribanlee Anandar saat dikonfirmasi, Rabu (16/3).
Cholil menjadi bagian dari Badan Pengurus Perkumpulan KontraS untuk periode 2020-2023. Ia didapuk sebagai Bendahara dalam gugus tugas ini.
Pentolan band Efek Rumah Kaca ini kerap kali menyoroti isu-isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di tanah air. Ia menjadikan musik sebagai media dalam menyambung lidah dari keresahan yang tengah terjadi di akar rumput. Cholil menyuarakan kritik sosial melalui lagu-lagunya.
Tidak hanya itu, ia juga seringkali tampil bersama bandnya di acara “Kamisan” yang menuntut penuntasan kasus-kasus HAM. ERK dikenal sebagai band yang sangat peduli dalam isu keadilan sosial terutama kemanusiaan.
Terbukti dari lirik lagu Di Udara milik ERK, yang menyoroti kematian aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib alias Munir. Penggalan lirik lagu “Di Udara” itu syarat akan perjuangan sosok Munir yang tewas diracun di udara.
Diketahui, KontraS tidak hanya menangani masalah penculikan dan penghilangan orang secara paksa tapi juga menangani berbagai bentuk kekerasan yang terjadi baik secara vertikal maupun secara horizontal. {cnn}