News  

Ketua Umum JPPN, Hasrat Tanjung: Kami Hadir Untuk Perjuangkan Nasib Para Petani dan Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional

Dunia pertanian di Indonesia seperti ada dalam persimpangan jalan, di satu sisi seperti primadona, bahkan di setiap Pemilu para calon pemangku kebijakan, mulai dari tingkat legislatif sampai calon presiden pasti mendekati para petani, berjanji akan memajukan sektor pertanian.

Namun, begitu mendapat tampuk amanah, sektor pertanian seperti dilupakan, para petani harus berjuang sendiri menghadapi mahalnya biaya pupuk, kalaupun stok ada pupuk subsidi harus menghadapi para mafia, belum lagi harga jual komoditas hasil pertanian yang harus bersaing dengan komoditas impor. Nasib petani semakin terpuruk.

Berangkat dari permasalahan sektor pertanian seperti itulah Jaringan petani persada Nusantara (JPPN) hadir. JPPN merupakan wadah bersama yang dibentuk para petani inovatif berjejaring se-Nusantara.

Menurut Hasrat El Harun Tanjung, Ketua Umum JPPN. Organisasi yang rencananya akan dideklarasikan 20 Mei 2022 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ini memiliki semangat kebersamaan untuk mengembangkan dunia pertanian. Wadah ini pun menjaring perpaduan petani millenial dan konvensional yang lebih produktif yang berwawasan lingkungan.

“Dasar pembentukan JPPN adalah semangat kebersamaan para petani  yang tidak terakomodir secara kelembagaan untuk memperjuangkan nasib para petani dalam sistem tata kelola pertanian secara terpadu berwawasan lingkungan,” sebut Hasrat El Harun Tanjung kepada redaksi Radaraktual.com (25/04/2022).

Masalah pertanian tidak berhenti pada problem supply dan demand serta proses dalam pertanian itu sendiri. JPPN sendiri telah memetakan tiga permasalahan utama pertanian, pertama adalah saprotan, kedua  masalah permodalan, dan ketiga adalah akses pasar.

Tentu permasalahan ini membutuhkan solusi strategis. Saat ditanyakan mengenai kontribusi JPPN terhadap persoalan pertanian di Indonesia, Hasrat Tanjung sempat menyebut pentingnya turut campur dalam persoalan regulasi. JPPN juga diupayakan akan menjadi fasilitator antara para petani dan pemerintah sebagai regulator.

“Perjuangan yang akan menjadi dasar dalam pergerakan ini adalah JPPN hadir sebagai pelopor regulasi, fasilitator dan edukasi yang kami sebut istilahnya Tri Cita JPPN, ini merupakan roh bersama dalam mewujudkan pertanian modern berwawasan lingkungan,” jelas Hasrat El Harun Tanjung.

Terakhir, ketika ditanyakan mengenai persoalan impor pangan yang terkadang mengeluh ketika panen raya. JPPN memiliki pandangannya sendiri. Hasrat Tanjung menyoroti masalah ketersediaan stok dan pengaturan regulasi demi terwujudnya kedaulatan pangan di Indonesia.

“Perlu kita sikapi bahwa impor pangan itu harus kita siasatin dalam hal ketersedian stok, tentu ini menjadi tantangan kita dalam mengatur regulasi dalam mewujudkan kedulatan pangan yang menjadi cita-cita luhur para pendiri republik Indonesia,” ujarnya lagi.

“Pemetaan kawasan menjadi tujuan kita bersama yang dalam  visi besarnya adalah agropolitan. Nah ini menjadi target untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang diatur secara regulasi,” kata Hasrat Tanjung menutup pembicaraan. {redaksi}