Bakal cawapres Sandiaga Uno memastikan pihaknya akan mengakomodir masukan dari Ijtimak Ulama II. Namun Sandiaga belum bisa memastikan kehadirannya di Ijtimak Ulama II karena ada kunjungan ke luar kota.
“Saya lagi cek, karena kemungkinan tanggal 16 saya ditugaskan di luar kota. Jadi saya nanti akan berkordinasi sama Pak Prabowo karena undangannya belum saya terima, tapi saya sudah (tahu) akan ada Ijtimak Ulama di Jakarta,” kata Sandiaga saat ditemui di rumah Prabowo Subianto, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Kamis (13/9/2018).
Ijtimak Ulama II diketahui memastikan dukungan mereka untuk pasangan Prabowo-Sandiaga. Namun, mereka ingin menegaskan peranan ulama dalam mendukung paslon yang diusung Gerindra-PKS-PAN-Demokrat itu.
Sandiaga sendiri menyebut akan mendengarkan apapun masukan Ijtimak Ulama II. Tapi, eks Wakil Gubernur DKI itu belum bisa memastikan ulama yang ikut Ijtimak Ulama II masuk ke dalam struktur timses.
“Menurut saya yang perlu kita dengar adalah masukan-masukan dari ulama, karena ulama ini kan dengan umaro harus terus bersanding. Negara kita akan bisa mampu besar dan jadi sejahtera kalau ulama dan umaro itu selalu bersanding dan memberikan satu kesejukan,” paparnya.
“Saya tidak mau berspekulasi (masuk ke timses). Tapi menurut saya masukkan nasihat, petuah dari ulama itu, kan ulama sama umaro mestinya sejajar, malah kadang-kadang ulama yang di atas yang menasihati umaro,” sambung Sandiaga.
Ijtimak Ulama II akan digelar pada 16 September 2018 di Jakarta. Ketua GNPF Ulama Ustaz Yusuf Muhammad Martak memastikan Ijtimak Ulama II digelar bukan untuk menentukan arah dukungan ulama pada Pilpres 2019.
“Yang mana nantinya akan dibahas masalah pasangan calon yang sudah ditetapkan dan sudah didaftarkan. Dan yang perlu dicatat, Ijtimak Ulama kedua diadakan yaitu semangat pergantian presiden,” kata Yusuf di Restoran Hayam Wuruk, Jl Tebet Barat Dalam Raya, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).