Ini Alasan ARB Tak Masuk Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin

Ini Alasan ARB Tak Masuk Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin Radar Aktual

Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad salah satu senior partai yang heran kenapa mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) tak masuk struktur Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Fadel pun pernah menanyakan hal itu. Namun, ARB hanya menjawab dengan santai. “Kenapa enggak masuk? Tapi ARB bilang dia mau fokus di pileg,” ungkap Fadel, Kamis (27/9/2018).

DPP Partai Golkar lebih memilih Jusuf Kalla (JK) dan Akbar Tanjung untuk masuk ke Tim Pemenangan. Kedua senior Golkar itu didaulat menjadi ketua dewan pengarah dan anggota dewan pengarah di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.

Fadel menduga, tak masuknya ARB karena memiliki kedekatan dengan sang lawan yakni Sandiaga Uno. Pada 2014 lalu, ARB juga menjadi pendukung Prabowo Subianto.

Sebelumnya, DPP Golkar belum memberikan klarifikasi terkait hal ini. Ketum Golkar Airlangga Hartarto menolak diwawancara saat ditemui di DPP Golkar, Rabu (26/9/2018). Airlangga hanya menggelar konferensi pers membantah keterlibatan dalam suap PLTU Riau-1.

Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menolak menjelaskan alasan Ical tak masuk TKN Jokowi-Ma’ruf. “Itu bisa tanyakan ke ketum (Airlangga Hartarto),” kata Ace.

Sandiaga juga mengakui memiliki kedekatan dengan Ical. Namun bukan sebagai politisi, tetapi sesama pengusaha.

“(Komunikasi) Sangat lancar karena dengan beliau komunikasinya bukan sebagai ketua Dewan Pembina Golkar, tapi beliau mantan ketua umum Hipmi dan saya juga Ketum Hipmi. Beliau mantan Ketum Kadin dan saya juga, beliau juga pernah jadi menko perekonomian,” kata Sandiaga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018).

Sandiaga juga mengakui banyak meminta nasihat kepada ARB. Meskipun, saat ini Golkar memilih mendukung Jokowi-Ma’ruf, lawan dari Sandiaga Uno. Sandi mengakui pengalaman Ical di bidang ekonomi.

“Saya minta banyak masukan soal penciptaan lapangan kerja. Karena beliau mengalami turbulensi ekonomi,” tutur Sandi yang mantan politikus Gerindra itu.