News  

Bicara di Davos Swiss, Menko Airlangga: Sekarang Momen Emas untuk Berinvestasi di Indonesia

Kebangkitan ekonomi yang sedang dialami Indonesia menjadi momentum emas bagi para investor untuk menanamkan investasinya di Tanah Air.

Apalagi, Indonesia saat ini sedang gencar melakukan transformasi di berbagai sektor.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam rangkaian acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, pada 22 sampai 26 Mei 2022.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dan saat ini adalah momen emas untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya, Selasa (24/5).

Ia mengutarakan, kondisi pandemi di Indonesia sudah membaik.

Masyarakat pun sudah diperbolehkan melepas masker di ruang terbuka. Hal ini menjadi langkah awal transisi dari pandemi menuju endemi.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan terkait Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tiga agenda utama, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.

Dalam arsitektur kesehatan global, Indonesia mengusulkan untuk menciptakan mekanisme pembiayaan yang bisa mendukung tersedianya vaksin untuk negara-negara yang membutuhkan.

“Ini penting karena saat ini pandemi Covid-19 masih ada di beberapa negara, terutama di Afrika yang belum memiliki akses luas dalam mendapatkan vaksin seperti negara-negara berkembang lainnya,” jelas Menko Airlangga.

Terkait transformasi ekonomi berbasis digital, Ketua Umum Partai Golkar ini menyampaikan, digitaliasasi di Indonesia telah meningkat tajam selama pandemi.

Peningkatan ini juga menjadi pendorong pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi.

Kemudian soal transisi energi, Indonesia berkomitmen dalam bertransisi menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Saat ini Indonesia sedang mengembangkan prototipe pajak karbon untuk pembangkit listrik tenaga batu bara, dan juga melakukan retirement pembangkit listrik tenaga batu bara untuk menggantinya dengan EBT.

“Kita tidak bisa melakukan transformasi tanpa pembiayaan yang memadai,” tutup Menko Airlangga.(Sumber)