US Lecce menyorot perhatian publik sepak bola Indonesia. Hal itu usai klub asal Italia tersebut dibeli sahamnya oleh bos Emtek Group, Alvin Sariaatmadja.
Sejumlah media di Italia mewartakan bahwa Alvin adalah pembeli saham Lecce. Sebelumnya, beredar kabar bahwa Lecce akan dibeli oleh selebritis Raffi Ahmad.
“Sidang Direksi US Lecce yang digelar sesaat setelah rapat umum pemegang saham, berakhir larut malam di Hotel Patria,” tulis laporan Lecce Prima.
”Nama-nama baru tersebut adalah Pascal Picci, warga negara Swiss asal Italia yang juga presiden perusahaan keuangan yang aktif dalam pengelolaan dana serta mantan presiden holding Sauber, pemilik tim Formula 1 [yang kemudian menjadi Alfa Romeo] dan Alvin Sariaatmadja, Direktur Utama Emtek, sebuah perusahaan media Indonesia yang berinvestasi di bidang teknologi, komunikasi, dan perawatan kesehatan.”
Oleh karena itu, bukan Raffi Ahmad, produser dan influencer Indonesia yang melalui unggahannya di Instagram menarik perhatian dan rasa ingin tahu orang-orang karena beberapa kali menyebut Lecce, yang mengambil alih 10 persen saham,” lanjut mereka.
US Lecce baru saja meraih tiket promosi ke Serie A musim depan. Pada musim 2021/22, Lecce memastikan gelar juara Serie B jatuh ke tangan mereka.
Lantas, seperti apa rekam jejak Lecce di kancah sepak bola Italia?
Berbicara soal sejarah klub, Lecce sudah ada sejak 15 Maret 1908. Saat itu Lecce didirikan sebagai klub olahraga, alih-alih hanya tim sepak bola. Lecce kala itu memiliki tim atletik dan sepeda–selain sepak bola.
Pada 1927, Lecce bermain di tingkat Divisi Pertama. Semusim berselang, klub beralias I Giallorossi itu memastikan tiket ke Serie B usai mengalahkan Taranto di playoff.
Lecce memulai kiprah di musim pertama Serie B dengan baik. Mereka finis di peringkat 13 dan selamat dari degradasi. Namun, setelah itu Lecce kerap hanya berkutat di papan bawah dan kembali bermain di Serie C.
Musim 1975/76 merupakan momen bersejarah bagi Lecce setelah berhasil promosi ke Serie B usai menjuarai Serie C. Di musim itu mereka tak terkalahkan saat bermain di kandang.
Tak cuma itu, Lecce juga meraih double winner dengan menjuarai Coppa Italia Serie C.
Pada 1985/86, Lecce untuk kali pertama naik ke kompetisi level tertinggi, Serie A. Namun, sepanjang perjalannya, tim yang bermarkas di Stadio Via del Mar mengalami pasang surut.
Lecce bahkan sempat kembali terlempar ke Serie C.
Singkat cerita, Lecce mulai kembali mendapatkan ‘angin segar’ dalam beberapa musim ke belakang. Pada musim 2017/18, Lecce keluar sebagai jawara Serie C dan naik kelas ke Serie B.
Kini, Lecce baru saja memastikan tiket kembali ke Serie A musim depan. Hal itu dipastikan usai mereka menjuarai Serie B 2021/22.(Sumber)