News  

Atasi Wabah PMK, Menteri Pertanian Butuh Anggaran Rp.4,42 Triliun

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membutuhkan anggaran senilai Rp4,42 triliun untuk menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di tahun ini.

Anggaran itu akan digunakan tidak hanya di daerah yang terkena wabah, melainkan juga untuk antisipasi ke wilayah lainnya.

“Anggaran agar penanganan PMK bisa dilakukan secara luas berdasarkan kebutuhan anggaran disusun per tanggal 8 Juni 2022,

bahwa total anggaran yang dibutuhkan 2022 Rp4,42 triliun,” ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (13/6/2022).

Data Kementan menunjukkan, anggaran ini akan digunakan untuk pembelian vaksin dan pelaksanaan vaksinasi, pendataan, desinfektan hingga sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak.

Target vaksinasi kepada hewan yang terkena wabah PMK sebanyak dua kali hingga Desember 2022. Vaksinasi ini ditargetkan bisa menyasar 28 juta ekor hewan ternak.

Sementara di tahap awal Kementan sudah melakukan refocusing anggaran sebesar Rp180,78 miliar yang dialokasikan untuk penanganan wabah PMK saat ini.

Adapun refocusing anggaran ini diambil dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan senilai Rp80,78 miliar dan sisanya dari sumber eksternal eselon satu Kementan sebesar Rp100 miliar.

“Untuk akselerasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan maka dirancang unsur realokasi anggaran Rp180,78 miliar untuk penanganan PMK,” jelasnya.

Menteri Pertanian memaparkan anggaran awal ini, diantaranya untuk pembelian vaksin sebanyak 3 juta dosis, coolbox dan ice gel 812 unit hingga distribusi vaksin serta obat-obatan ke daerah.(Sumber)