Ngabalin: Visi Misi Prabowo-Sandi Bernuansa Orde Baru

Ngabalin: Visi Misi Prabowo-Sandi Bernuansa Orde Baru Radar Aktual

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin lagi-lagi melakukan kritikan terhadap pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga dengan menyebut visi-misi pasangan tersebut bernuansa Orde Baru.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik daan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, mengaku heran dengan kubu Prabowo-Sandi yang kerap melihat ke masa lalu.

“Kenapa orang masih mau cerita setback lagi? Jadi kalau orang masih setback lagi, itu artinya bahwa tidak punya visi ke depan. Orang itu sudah membangun, hari ini era 4.0 technology, industry 4.0. Kenapa masih mau cerita ke belakang lagi?” jelasnya di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Karena itu, ia mengimbau kubu Prabowo-Sandi menatap masa depan dan berhenti menjual masa lalu. Sebab masa Soeharto sudah selesai, sehingga tidak perlu lagi disinggung.

“Sudahlah, bicaralah tentang masa depan yang lebih bagus. Bicara lagi tentang pembangunan, inovasi-inovasi yang lebih baik untuk masa depan,” katanya.

Ngabalin menambahkan, kubu Prabowo-Sandi seperti orang tidak mempunyai visi dan misi jika terus berpaku kepada kejayaan Orde Baru. Padahal di era pemerintahan Jokowi, ada banyak inovasi yang dilakukan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Toh apa yang dibangun Pak Jokowi sesuatu inovasi. Dia membangun sesuatu yang sangat dibutuhkan masyarakat,” ujarnya. Ia juga menyebutkan, sejumlah proyek yang pada masa Orde Baru dicanangkan oleh Soeharto, baru bisa direalisasikan beberapa puluh tahun kemudian di era Jokowi.

“Nanti zaman Jokowi jalan tol gunung-gunung dibelah kayak gitu, infrastruktur dan lain-lain, sertifikat tanah masyarakat, BPJS dan lain-lain, semuanya disiapkan,” terangnya.

Sebelumnya, Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade menilai tudingan tim Jokowi-Ma’ruf yang menyebut visi misi Prabowo-Sandi bernuansa Orde Baru sebagai upaya mendiskreditkan kubunya. Meski menolak penuh budaya otoritariarisme Orde Baru, namun tak menampik bahwa tidak semua kebijakan di era Soeharto buruk.