Blak-blakan! Valtteri Bottas Ngaku Nyaris Pensiun Dari F1 Gara-Gara Lewis Hamilton

Pembalap Alfa Romeo, Valtteri Bottas, blak-blakan mengaku nyaris mengakhiri kariernya di ajang Formula 1 (F1). Penyebabnya gara-gara mantan rekan setimnya di Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton.

Bottas mengaku frustrasi saat menjadi tandem Hamilton. Sebab, dia tak kunjung bisa mengalahkan sang juara tujuh kali F1 itu sebagai pembalap utama di timnya.

 

Bottas sendiri dikertahui bergabung dengan Mercedes pada 2017. Dia ditunjuk untuk menggantikan sang juara dunia 2016, Nico Rosberg, sebagai pembalap kedua.

Musim perdana Bottas pun berjalan dengan baik. Pembalap asal Finlandia itu sukses meraih tiga kemenangan bersama The Silver Arrow -julukan Mercedes- dan kemudian finis di tempat ketiga dalam klasemen akhir F1 2017.

Akan tetapi, pada musim 2018, performa Bottas menurun cukup tajam. Dia gagal meraih satu kemenangan pun dan harus puas menyelesaikan musim di tempat kelima pada klasemen akhir. Di sisi lain, Hamilton kembali berjaya dengan menjadi juara dunia untuk kelima kalinya.

 

Setelah itu, Bottas mengaku dirinya hampir pensiun dari balapan mobil paling bergengsi di dunia tersebut. Sebab, dia merasa sangat tertekan karena tidak bisa mengimbangi Hamilton dalam dua tahun pertamanya di Mercedes.

“Pada akhir 2018, saya hampir berhenti. Itu benar-benar nyaris,” kata Bottas dilansir dari Planet F1, Kamis (23/6/2022).

“Hanya karena fakta bahwa saya tidak bisa memahami dan menerima fakta bahwa saya tidak bisa mengalahkan Lewis dalam dua tahun itu,” imbuhnya.

“Saya memberikan begitu banyak tekanan pada diri saya sendiri. Menjelang akhir 2018 terutama, ketika saya mulai memiliki peran pendukung dalam tim, saya benar-benar tidak bisa menerimanya, saya benar-benar kesulitan. Itu tidak menyenangkan,” tuturnya.

Selain itu, kritik pedas yang diberikan media dan juga publik kepada Bottas karena dianggap tak pantas berduet dengan Hamilton, juga membuatnya frustrasi. Bahkan, dia mengaku sempat kehilangan kepercayaan diri dan tidak bisa menikmati jalannya balapan.

Kendati demikian, setelah itu, Bottas bisa bangkit dari keterpurukannya. Hal itu bisa terjadi karena dia memutuskan untuk menenangkan pikirannya dengan pergi ke suatu tempat di Amerika Selatan dan tidak memikirkan F1 sama sekali.

Sesudah itu, pembalap berusia 32 tahun itu menjadi runner-up pada F1 2019 dengan torehan 326 poin. Meski lagi-lagi kalah dari Hamilton, Bottas menyebut bahwa dirinya sudah lebih kuat secara mental dan mengatakan bahwa musim itu adalah tahun terbaiknya.

“Segera, hasilnya jauh lebih baik daripada 2018, 2019 mungkin adalah musim terbaik saya sejauh ini, terutama melawan Lewis,” jelasnya.

Pada musim 2022, Bottas pun telah pergi dari Mercedes dan meninggalkan Hamilton. Kini, dia membalap untuk Tim Alfa Romeo dan sementara duduk di peringkat delapan klasemen dengan 46 poin.(Sumber)