News  

Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan Sembunyi di Balik Ketiak Ayahnya

DPO kasus pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi lagi-lagi gagal ditangkap. Padahal, ia sudah 6 bulan menyandang status DPO.

Sejak 2020, Polda Jatim telah mengambil alih kasus ini. Namun, Bechi masih nyaman bersembunyi di balik ketiak sang ayah.

Sebelumnya, aksi kejar-kejaran bak koboi terjadi dalam penangkapan Bechi. Tim gabungan dari Polda Jatim dan Polres Jombang mengejar 13 mobil yang diduga dinaiki Bechi.

Polisi berhasil menghentikan 11 mobil, namun ternyata, Bechi diduga menaiki satu diantara 2 mobil yang berhasil kabur.

Dari aksi pengejaran yang gagal ini, Ditreskrimum Polda Jatim kemudian melacak posisi Bechi. Ternyata, ia berada di Ponpes Majma’al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang.

Polisi pun mencoba mendatangi ponpes ini. 200-an personel dikerahkan dari Polres Jombang dan Polda Jatim. Bahkan, polisi mendapat bantuan personel dari TNI. Penangkapan dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Jatim.

Sesampainya di sana, proses penangkapan Bechi tak semudah membalikkan telapak tangan. Akhirnya, Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat harus turun seorang diri. Tanpa pengawalan anak buahnya, Nurhidayat pergi menghadap sang kiai untuk melakukan negosiasi.

Nurhidayat mengaku kaget karena momen dirinya bernegosiasi dengan Kiai Mukhtar pada Minggu (3/7) sekitar pukul 21.15 WIB itu viral. Saat itu, dia yang masuk seorang diri memakai kopiah dan berseragam lengkap. Ia ditemui Kiai Mukhtar dan ratusan jemaah Shiddiqiyyah.

Lokasi negosiasi di kediaman Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah yang biasa dipakai Kiai Mukhtar menyampaikan tausiyah kepada para jemaahnya. Ia mengira negosiasi akan dilakukan di dalam ruangan. Namun ternyata, ia dihadapkan oleh ratusan jemaah.

Nurhidayat mengakui, ia tak ingin berdebat banyak saat Kiai Mukhtar sedang berbicara. Hal ini dilakukan karena situasinya tengah rawan. Ia tengah dihadapkan dengan ratusan jemaah yang mudah diprovokasi.

“Saya pikir negosiasi di ruangan khusus, ternyata saya dihadapkan ke jemaah yang mudah diprovokasi. Sangat rawan sekali, makanya saya tidak berdebat lama,” kata Nurhidayat kepada detikJatim, Senin (4/7/2022).

“Kalau di ruangan khusus, saya bisa menyampaikan panjang lebar. Makanya di dalam video itu saya hanya menyampaikan satu pesan kepada Mbah Yai (Kiai Mukhtar) secara beretika,” imbuhnya.

Tak hanya itu, di sana Nurhidayat hanya menyampaikan pesan pada sang kiai agar menyerahkan anaknya untuk mengikuti proses hukum yang berjalan. Namun, dalam video negosiasi yang beredar, pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi meminta Nurhidayat tidak menangkap putranya yang menjadi DPO kasus pencabulan. Dia menyebut kasus pencabulan ini merupakan fitnah yang ditujukan pada Bechi.

Kiai Mukhtar juga meminta polisi menyetop kasus ini. Dalam video tersebut, terlihat sang kiai bersama Kapolres Jombang sedang berada di sebuah majelis. Di sana, terlihat ada ratusan jemaah. Sementara Kiai Mukhtar berada di depan majelis bersama kapolres tersebut. Di video berdurasi 1 menit 55 detik itu, sang kiai memberikan nasihat agar polisi tidak lagi melanjutkan kasus ini.

“Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga. Untuk itu, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini,” kata Kiai Mukhtar dalam video yang dilihat detikJatim, Senin (4/7/2022).

Sementara itu, Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat terlihat menganggukkan kepala sembari mendengarkan dawuh sang kiai. “Semuanya itu adalah fitnah. Allahu Akbar, cukup itu saja!,” imbuh Kiai Mukhtar.

Sontak, ratusan jemaah langsung mengucapkan takbir. Mereka meneriakkan takbir berkali-kali. Nurhidayat pun pulang dengan tangan hampa. Negosiasi menemui jalan buntu.

Kiai Mukhtar menolak permintaan polisi untuk menyerahkan putranya, Bechi. Lagi-lagi, pria berusia 42 tahun ini aman berlindung di balik ketiak sang ayah. Kali ini, polisi memilih mengalah. Mereka meninggalkan Ponpes Shiddiqiyyah sekitar pukul 22.00 WIB.

(.Sumber)