Kehadiran Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas dalam acara PANsar Murah di Lampung, akhir pekan lalu menuai kritikan.
Pasalnya, dalam video yang beredar Zulhas mengampanyekan puterinya untuk ajang Pilkada 2024
Menjawab itu, Ketua Dewan Pakar DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad H. Wibowo menegaskan bahwa kedatangan Zulhas ke acara tersebut adalah dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Pun itu dilakukan di akhir pekan alias di luar jam kerja.
Dradjad menduga, ada pihak-pihak yang mencoba memelintir kehadiran Zulhas yang tengah berupaya menertibkan impor di lingkungan Kemendag.
“Lalu mengapa muncul plintiran yang berujung kegaduhan? Saya belum tahu pasti. Yang saya tahu, Mendag Zulhas sedang menertibkan impor dan bidang tugas Kemendag lainnya,” kata Dradjad, dalam keterangannya, Jumat (15/7).
Selaras dengan itu, ekonom senior Indef ini pun menyebut bahwa ada pihak-pihak yang mulai gerah dengan langkah terobosan yang dilakukan oleh Zulhas sebagai Menteri Perdagangan yang baru menjabat.
“Sebagian pemain impor dan oknum backing-nya mulai gerah. Apakah mereka ini “bermain” dengan oknum pers untuk mendiskreditkan Mendag, kita lihat saja nanti,” katanya.
Namun demikian, Dradjad juga memberikan koreksi internal. PAN juga perlu memperbaiki setiap manajemen acara. Perlu bagi panitia di acara partai untuk memberi tahu bahwa acara tersebut adalah acara PAN, bukan kementerian. Sebab, keduanya berbeda.
“Bang Zul (Zulkifli Hasan) berpidato sebagai Ketum PAN, bukan Mendag. Intinya, pengurus dan kader PAN harus menerapkan Chinese Wall, yaitu pemisahan amanat bang Zul sebagai Ketum PAN dengan sebagai Mendag,” demikian Dradjad.(Sumber)