Komisi I DPR RI menyesalkan tindakan keji dan biadab Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak dan membantai 10 warga di Nduga, Papua, pada Sabtu lalu (16/7).
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Dave Laksono meminta aparat keamanan untuk segera mengambil tindakan tegas.
Tidak hanya itu, dia juga meminta penegak hukum untuk mengejar semua anggota KKB termasuk pada donatur yang membackup gerakan tersebut.
“Proses hukum dan kejar mereka yang membiayai dan terus menyebarkan kebencian dan menciptakan isu-isu SARA hingga warga pendatang dibunuh dengan keji,” tegas Dave kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Senin (18/7).
Ketua DPP Partai Golkar ini menegaskan kebiadaban KKB tidak bisa dibiarkan dan harus diusut tuntas. Sebab selama ini, KKB selalu bersembunyi di balik masyarakat umum.
Sedangkan Indonesia, kata dia, merupakan negara yang memiliki segala macam keberagaman dan tidak ada ruang bagi tindakan biadab dan keji seperti yang dilakukan oleh KKB.
“Perlu ada sikap tegas dari aparat keamanan terhadap mereka yang selalu bersembunyi di antara masyarakat umum setelah menyerang mereka yang tidak bersalah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dave mengakui bahwa gerakan KKB ini bakal tetap ada selama masih terjadi ketimpangan dalam akses ekonomi dan kue pembangunan di Papua.
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya mengatasi ketimpangan-ketimpangan tersebut dan salah satunya melalui pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Papua.
“Papua ini adalah propinsi dengan rakyat miskin tertinggi, tingkat literasi masih sangat rendah, pemerataan akan pembangunan masih terbatas di kota-kota besar. Selama hal ini berjalan terus, konflik akan terus berjalan,” demikian Dave.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak sejumlah warga sipil di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu lalu (16/7). Tercatat sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dan 2 orang lagi dalam kondisi kritis.
“Iya benar, pada hari Sabtu pagi telah terjadi penembakan terhadap warga sipil di Kampung Nogolait, Kabupaten, Nduga, yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 2 orang luka berat,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Sabtu (16/7).(Sumber)