News  

Pemuda Aceh Teungku Munawir Jadi Imam Masjid di New York, Amerika Serikat

Teungku Munawir (tengah), putra Aceh saat diantar kerabatnya melalui Bandara SIM untuk berangkat menjadi imam masjid di New York, Amerika Serikat. Foto: Kiriman untuk acehkini

Seorang putra Aceh, Teungku Munawir, menjadi imam masjid di Kota New York, Amerika Serikat. Pria berusia 29 tahun ini akan berada di negeri Abang Sam dalam beberapa tahun mendatang.

Teungku Munawir berangkat ke Jakarta melalui Bandar Udara Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, Ahad (31/7). Ia akan transit dulu di sana sebelum bertolak ke New York Selasa (2/8) malam.

Keberangkatan Teungku Munawir di Bandara SIM turut diantar kerabat seangkatannya di Dayah Ulumuddin yang kini sudah menetap di Banda Aceh: Aulia Rahman, Rizky Syawarullah, M. Rudy Syahputra, dan Ariful Azmi Usman.

Begitu tiba di New York, Teungku Munawir rencananya bertugas menjadi imam masjid yang dikelola masyarakat Indonesia. “Insya Allah nanti di sana di Masjid Al-Hikmah/Indonesia Muslim Community. Doakan ya,” katanya, Senin.

Ia juga akan mengajar di Pesantren Nur Inka Nusantara Madani Connecticut serta Leadership Training. Mereka yang belajar di tempat itu adalah diaspora Indonesia dan muslim Amerika.

Teungku Munawir telah mempelajari kemungkinan tantangan yang kelak dihadapi bila berada di New York.

Antara lain memberi gambaran dan pengertian kepada warga Amerika. “Bahwa Islam pada dasarnya adalah menaungi seluruh lapisan kehidupan dan sangat responsif terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan atau dalam Hak Asasi Manusia,” ujarnya.

Teungku Munawir kelahiran Blang Cut, Meurah Mulia, Aceh Utara, adalah alumni Dayah Ulumuddin Lhokseumawe.

Ia mendapat gelar sarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Adapun magister diperoleh di UIN Syarif Hidayatullah. Kini ia juga sedang melanjutkan program doktor di sana.

Di Jakarta, Munawir juga menjadi dosen salah satu perguruan tinggi Islam dan guru Tahfiz Quran di beberapa madrasah di Jakarta. Sejak sekolah, Teungku Munawir sudah berprestasi. Misalnya menjuarai Musabaqah Fahmil Quran di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.(Sumber)