News  

Harga BBM Naik, Dirut Pertamina: Masih Lebih Murah Dari Kompetitor

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, Solar menjadi Rp 6.500 per liter, dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter secara bersamaan. Kebijakan tersebut berlaku mulai hari ini pukul 14.30 WIB, Sabtu (3/9).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan penyesuaian harga oleh pemerintah tersebut tidak membuat harga produk BBM milik Perseroan lebih mahal dari harga BBM kompetitor.

“Subsidi dari Pemerintah masih tetap ada, sehingga harga jual Pertalite dan Solar masih tetap di bawah harga keekonomian dan masih lebih murah dibandingkan harga kompetitor atau beberapa negara lain dengan spesifikasi sejenis,” jelasnya melalui keterangan resmi, Sabtu (3/9).

Nicke mengakui bahwa waktu pemberlakukan penyesuaian harga cukup singkat dari Pemerintah. Meski begitu, dia menegaskan Pertamina siap dan seluruh SPBU telah melakukan penyesuaian sesuai arahan pemerintah.

Hal tersebut didukung oleh penerapan digitalisasi SPBU, penyesuaian harga dapat langsung dilakukan dari Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) yang berada di Gedung Grha Pertamina, Jakarta.

“Sehingga penyesuaian harga dapat dilakukan dalam waktu singkat sesuai keputusan pemerintah, mengingat BBM Subsidi merupakan penugasan yang harus dipertanggungjawabkan kepada negara,” ujar Nicke.

Dia menuturkan, Pertamina selalu memantau ketersediaan BBM melalui PIEDCC. Dia juga memastikan, angka yang dipantau merupakan jumlah ketersediaan secara realtime yang ada di lapangan.

“Kami memastikan ketersediaan stok BBM Subsidi di SPBU dalam kondisi aman dan kami terus melakukan pemantauan kondisi penyaluran BBM Subsidi di lapangan,” kata dia.

Dari pantauan lewat PIEDCC, untuk ketersediaan stok BBM Subsidi jenis Pertalite berada di level 18 hari. Sedangkan jenis Solar dalam posisi 20 hari dan terus diproduksi. Pertamina juga memastikan seluruh kilang beroperasi secara penuh.

Perbandingan Harga BBM Pertamina dengan Kompetitor

Berdasarkan pantauan kumparan, harga BBM milik SPBU swasta setara Pertalite (RON 90), Solar (CN 48), dan Pertamax (RON 92) memang masih lebih mahal dari produk milik Pertamina.

Berikut rincian harga BBM Shell, Vivo, BP, dan Pertamina pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB:
Shell
– Shell Super (RON 92 setara Pertamax) Rp 15.420 per liter
– Shell V-Power (RON 95) Rp 16.130 per liter
– Shell V-Power Diesel (CN 51 setara Dexlite) Rp 18.310 per liter
– Shell V-power Nitro+ (RON 98 setara Pertamax Turbo) Rp 16.510 per liter
Vivo
– Revvo 89 (RON 89) Rp 8.900 per liter
– Revvo 92 (RON 92 setara Pertamax) Rp 15.400 per liter
– Revvo 95 (RON 95) Rp 16.100 per liter.
BP-AKR
– BP 90 (RON 90 setara Pertalite) Rp 15.320 per liter
– BP 92 (RON 92 setara Pertamax) Rp 15.420 per liter
– BP 95 (RON 95) Rp 16.130 per liter
– BP Diesel (CN 53 setara Pertamina Dex) Rp 17.990 per liter
Pertamina
– Pertalite (RON 90) Rp 10.000 per liter
– Pertamax (RON 92) Rp 14.500 per liter
– Pertamax Turbo (RON 98) Rp 15.900-Rp 16.250
– Solar (CN 48) Rp 6.800 per liter
– Dexlite (CN 51) Rp 17.400-Rp 18.100 per liter
– Pertamina Dex (CN 53) Rp 17.100-Rp 17.800(Sumber)